Solopos.com, SEMARANG — Jateng terus mengekspor kopra. Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang menyebut sepanjang 2020 sudah ada sekitar 330 ton kopra asal Jawa Tengah yang diekspor ke berbagai negara di dunia.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang, Robert Parlin Sitanggang, mengatakan berdasarkan data Iqfast Balai Karantina Pertania, ekspor kopra Jateng melalui kantornya sepanjang 2020 mencapai 330 ton, dengan nilai mencapai Rp4,1 miliar.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Monyet Ekor Panjang Bantu Emak Cuci Pakaian Bikin Gemas Netizen
“Negara tujuannya meliputi Bangladesh, Turki, Pakisan, dan Vietnam,” ujar Robert dalam keterangan resmi, Kamis (17/12/2020).
Perlu Pengembangan
Robert mengatakan kopra merupakan komoditas perkebunan yang memiliki peluang pasar sangat bagus. Diharapkan ke depan kopra bisa diekspor dalam bentuk produk turunannya sehingga perlu pengembangan lebih lanjut.
“Tentunya hal ini dapat menaikkan nilai ekspor dan membantu pengembangan industri kopra dalam negeri. Selain itu juga bisa menjadi daya tarik bagi negara tujuan ekspor agar lebih banyak mengimpor kopra kita,” ujar Robert.
Jangan Biarkan Penyakit Merembet, Ini 6 Cara Atasi Knalpot Bocor...
Robert menambahkan kopra atau daging kelapa yang dikeringkan merupakan produk turunan kelapa. Komoditas ini kerap digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak kelapa, margarin, deterjen, hingga bahan baku bio disel.
Sebelum diekspor, kopra harus melalui serangkaian tindak karantina oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang. Hal itu untuk memastikan kopra yang diekspor higienis dan terbebas dari target Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK), sehingga bisa diterbitkan Phytosanitary Certificate.
KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos