SOLOPOS.COM - Suasana Pasar Bung Karno, Pasar Baturetno, Wonogiri, Sabtu (6/2/2020). Pasar sepi dari pembeli maupun pedagang, dimungkinkan imbas program Jateng di Rumah Saja. (Solopos.com-M. Aris Munandar)

Solopos.com,WONOGIRI -- Hari pertama pemberlakukan gerakan Jateng di Rumah Saja, Sabtu (6/2/2021), membuat Pasar Bung Karno Baturetno, salah satu pasar besar di Kabupaten Wonogiri, sepi.

Jumlah pengunjung dan pembeli yang beraktivitas di pasar tersebut diperkirakan berkurang sekitar 80 persen. Saat Solopos.com mengunjungi pasar itu, Sabtu, tampak sejumlah besar ruko dan los pasar tutup.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Terlebih di lantai satu Pasar Baturetno, Wonogiri, yang mayoritas ditempati pedagang peralatan rumah tangga dan pakaian.

Baca juga:  Bandara Ahmad Yani Semarang Ditutup Sementara Akibat Cuaca Ekstrem

Salah seorang pedagang peralatan rumah tangga atau bolo pecah di pasar tersebut, Eko Purwanto, mengatakan aktivitas di pasar Bung Karno itu menurun drastis dan tampak sepi.

Hal itu seiring adanya ajakan atau imbauan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, tentang dua hari di rumah saja. Dia menyebut aktivitas ekonomi di pasar itu tinggal 20 persen.

"Sepinya ini mungkin karena kebingungan masyarakat. Yang dikelurkan Pak Ganjar itu kan ajakan atau imbauan. Mungkin dikiranya wajib, kemudian pembeli juga tidak mau ke pasar karena kemarin yang tersebar di media sosial kan SE Pak Gubernur itu. Padahal sekarang pasar bisa buka," kata dia, Sabtu.

Baca juga: Hujan Deras, Semarang Banjir

Besok Tetap Buka

Menurut dia, pedagang yang paling terdampak yakni para pedagang makanan, sayuran, buah, dan sejenisnya. "Ya besok tetap buka meski kondisinya sepi. Daripada di rumah juga mau ngapain. Sedikit dapat uang tidak apa-apa," kata dia.

Sementara itu, Pengelola Pasar Bung Karno Baturetno, Sularno, mengatakan penurunan aktivitas perekonomian di Pasar Baturetno Wonogiri mencapai 80 persen sehingga pasar tampak sepi.

Sedangkan, pasar hewan yang juga ia kelola, aktivitas pedagang dan pembeli turun hingga 75 persen. Pedagang sayur yang biasa datang dari luar daerah pada malam hari di Pasar Baturetno juga banyak yang tidak jualan. Hanya sekitar 50 persen saja.

Baca juga: Hari Pertama Jateng di Rumah Saja, Wisata Tawangmangu Tertutup untuk Tamu Mendadak

Sular menjelaskan saat ada wacana pasar ditutup karena ada gerakan Jateng di Rumah Saja banyak pedagang yang mempertanyakan hal itu kepadanya. Bahkan ada 100 lebih pesan yang masuk ke handphone miliknya. Kemudian ia mengumumkan bahwa pasar tetap buka pada Sabtu dan Minggu (7/2/2021), sembari menunggu surat edaran resmi.

Setelah ada instruksi dari Pemkab Wonogiri melalui dinas terkait bahwa pasar di Wonogiri tetap buka selama Jateng di Rumah Saja, pihaknya langsung memberi pengumuman.

"Pengumuman kami sampaikan melalui audio speaker pasar berulang kali. Kami juga membuat pengumuman lewat video dan di share ke medsos, namun pasar masih saja sepi," ujar dia.

Baca juga: Apa Kabar Rencana Pembangunan Laboratorium PCR di Boyolali? Begini Progresnya

Sular menduga masyarakat tidak datang ke Pasar Baturetno karena mengacu pada SE Gubernur yang sudah viral di media sosial. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya pembeli yang berbelanja ke pasar pada Jumat (5/2/2021), untuk mencukupi kebutuhan pada Sabtu dan Minggu.

"Sebagian besar yang tutup itu pedagang di lantai satu yang menjual pakaian dan peralatan rumah tangga. Pedagang di lantai dua yang menjual bumbu masak, makanan, dan daging ada beberapa yang masih buka, namun pembelinya sepi," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya