SOLOPOS.COM - Lalu lintas kendaraan terlihat ramai di Jl. Raya Sukowati, tepatnya di kawasan Alun Alun Sasana Langen Putra Sragen, Minggu (7/2/2021). (Solopos.com/Moh Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN – Lalu lintas kendaraan di sejumlah jalan protokol di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, terpantau cukup padat pada hari kedua diberlakukannya program Jateng di Rumah Saja, Minggu (7/2/2021).

Pantauan Solopos.com, lalu lintas kendaraan terlihat cukup ramai di Jl. Raya Sukowati. Antrean kendaraan terlihat di sejumlah persimpangan jalan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca juga: Hiks... Bayi 8 Bulan di Sidoharjo Sragen Idap Penyakit Langka Atresia Bilier

Penilaian Warga

Diberlakukannya program Jateng di Rumah Saja oleh Pemprov Jateng ternyata tidak menjadi penghalang bagi warga Sragen untuk bepergian keluar rumah dengan kendaraan mereka.

“Bayangan saya kalau program Jateng di Rumah Saja itu diberlakukan, situasi jalanan akan sepi. Ternyata hampir tidak ada bedanya. Itu membuktikan kalau masyarakat tidak sepenuhnya mau berdiam diri di rumah sesuai anjuran Pak Gubernur,” papar Rosyid, 35, warga asal Sidoharjo kala ditemui Solopos.com di kawasan Alun-Alun Sasana Langen Putra Sragen.

Baca juga: Wiiiw Ada Ritual Sembelih Manusia di Ungaran

Rosyid menilai program Jateng di Rumah Saja yang diluncurkan Gubernur Ganjar Pranowo terkesan tergesa-gesa dan tanpa melalui kajian yang matang. Masih dibukanya pasar tradisional, kata dia, menandakan bila program Jateng di Rumah Saja belum menunjukkan keseriusan.

“Kebijakan ini serba tanggung. Kalau pedagang boleh berjualan di pasar, tapi warga yang lain diminta di rumah saja tentu sama saja. Itu justru merugikan pedagang. Kalau pedagang saja boleh berkeliaran di luar rumah, warga lain tentu juga merasa cemburu. Wajar bila mereka juga nekat keluar rumah,” paparnya.

Senada disampaikan Waluyo, 55, warga Karangmalang, Sragen. Dia menilai penerapan program Jateng di Rumah Saja terkesan masih setengah hati.

Baca juga: Prediksi Terbaru Akhir Pandemi Covid-19 di Indonesia, Masih Lama?

Dia mengakui program Jateng di Rumah Saja punya tujuan baik yakni mengurangi potensi penularan Covid-19. Akan tetapi, program tersebut hanya bersifat imbauan sehingga masyarakat cenderung mengabaikan program itu.

“Pasti ada warga yang taat imbauan itu dengan tetap berdiam diri di rumah. Tapi, jumlah mereka kemungkinan tidak banyak. Faktanya, jalanan juga masih ramai kendaraan. Kalau dipikir-pikir, apa ya tahan orang tidak bepergian keluar rumah dalam dua hari berturut-turut,” ujarnya.

Baca juga: Cinta Monyet Remaja Jepara: Hamil di Luar Nikah Lalu Aborsi, Gegara Belum Siap Jadi Orang Tua

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Sragen, AKP Ilham Syafriantoro Sakti, mengakui diberlakukannya program Jateng di Rumah Saja tidak begitu berpengaruh terhadap kondisi lalu lintas di akhir pekan di Bumi Sukowati.

“Lalu lintas sedikit longgar. Tapi juga tidak begitu signifikan,” ujarnya kepada Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya