SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, KUDUS &mdash;</strong> Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berambisi meningkatkan konsumsi ikan masyarakat dari sebelumnya hanya 26 kg/kapita/tahun menjadi 36 kg/kapita/tahun. Lampanye Gerakan Makan Ikan (Gemarikan) terus dilakukan di semua kabupaten dan kota Jateng.</p><p>"Saat ini tingkat konsumsi ikan di Jateng tergolong rendah, bahkan secara peringkat nasional berada di posisi terbawah," aku Kasi Pengembangan Usaha dan Logistik Bidang Penyuluhan dan Usaha Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng Suparno saat kampanye Gerakan Makan Ikan (Gemarikan) di Gedung Graha Mustika Kudus, Jawa Tengah, Rabu (25/7/2018).</p><p>Kegiatan tersebut, diikuti ratusan anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Dharma Wanita se-Kabupaten Kudus. Acara kampanye dimeriahkan dengan lomba masakan menu serba ikan dengan peserta seluruh PKK dari sembilan kecamatan serta ekspo aneka olahan ikan dari anggota komunitas Asosiasi Pengolah dan Pembudidaya Ikan Kabupaten Kudus.</p><p>Demi mewujudkan ambisi meningkatkan konsumsi ikan masyarakat, Suparno mengklaim rutin melakukan kampanye Gemar Makan Ikan dengan berkeliling ke semua kabupaten dan kota di Jateng. Saat ini, lanjut dia, masyarakat diributkan masalah kenaikan harga telur dan daging ayam. "Nah, sebagai solusinya bisa mengonsumsi daging ikan yang sama kandungan proteinnya namun harganya di bawah daging hewan ternak," ujarnya.</p><p>Ia menjelaskan bahwa sumber protein hewani, yakni dari daging merah yang berasal dari kerbau, sapi, kambing, ayam, dan ternak lainnya dan daging putih berasal dari ikan. Hampir semua jenis ikan, kata dia, harganya di bawah harga daging merah, terkecuali daging ikan salmon.</p><p>Adapun sasaran kampanye gemar makan ikan, kata dia, tahun ini sasarannya para ibu-ibu PKK, Dharmawanita, dan kelompok sadar wisata. Tahun sebelumnya, katanya, sasaran kampanye gemarikan adalah anak-anak dan pelajar sekolah.</p><p>Hal itu, lanjut dia, sesuai dengan misi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk kedaulatan pangan terutama ikan. Perikanan di Jateng berasal dari laut untuk wilayah kabupaten yang memiliki pantai, sedangkan yang di tengah adalah perikanan budidaya. Tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Kudus juga masih rendah karena sekitar 22,8 kg /kapita/tahun.</p><p>Untuk meningkatkan konsumsi ikan, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistiyanto mengajak ibu-ibu dalam menyiapkan menu makan keluarga memperbanyak bahan yang menggunakan ikan yang sudah diolah dengan bentuk-bentuk menu cepat saji, misalnya lele <em>crispy, steak</em> bandeng, dan menu ikan lainnya.</p><p>"Kami berharap ibu-ibu ikut memasyarakatkan gerakan makan ikan dengan berinovasi dalam membuat olahan dengan bahan baku ikan," ujarnya. Dalam rangka menguji pengetahuan ibu-ibu PKK tentang ikan konsumsi, Catur memberikan kuis dengan menyebutkan nama-nama ikan konsumsi.</p><p><a href="http://semarang.solopos.com/"><strong><em>KLIK</em></strong></a><em><strong> dan </strong></em><a href="https://www.facebook.com/SemarangPos"><strong><em>LIKE</em></strong></a><em><strong> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya