SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOGIRI — Jatah pupuk bersubsidi bagi petani se-Kabupaten Wonogiri turun 5.735 ton. Penurunan kuota tersebut ditetapkan untuk pupuk jenis urea dan SP 36.

Secara total alokasi pupuk bersubsidi 2013 hanya 65.700 ton, sementara kuota pupuk 2012 mencapai 71.435 ton. Alokasi pupuk urea mengalami penurunan terbesar sebanyak 7.184 ton, disusul SP 36 yang berkurang 952 ton dibanding alokasi tahun 2012.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Wonogiri, Guruh Santoso, mengatakan meskipun dua jenis pupuk tersebut mengalami penurunan kuota, tidak akan mengganggu kegiatan budi daya tanaman pertanian di Wonogiri. Pasalnya, pengurangan kuota itu telah mempertimbangkan kebutuhan di kalangan petani.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Memang kami dorong agar petani mengurangi pemakaian urea dan lebih memprioritaskan memakai pupuk organik. Jadi penurunan kuota itu tidak jadi soal,” jelas Guruh, kepada Solopos.com, Jumat (1/2/2013).

Di tengah penurunan alokasi pupuk urea dan SP 36, kuota untuk pupuk organik, ZA dan NPK tahun ini meningkat dibanding kuota 2012. Alokasi pupuk organik naik 842 ton, pupuk ZA meningkat 1.550 ton dan kuota NPK naik sembilan ton. Menurut Guruh, kenaikan kuota pupuk organik dari 3.058 ton tahun 2012 menjadi 3.900 ton pada tahun 2013, sesuai dengan misi pihaknya untuk menggenjot produksi padi organik.
Dia mengakui belum banyak lahan pertanian di Wonogiri yang dikembangkan untuk budi daya padi organik. Salah satunya berada di Kecamatan Jatisrono di mana ada lebih dari 20 hektare lahan yang dikembangkan dengan sistem pengolahan organik.

Sementara itu, kuota pupuk 2013 sejalan dengan data realisasi penyerapan pupuk bersubsidi 2012 yang dirilis Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop & UMKM) Wonogiri. Kabid Perdagangan, Joko Pramono, mewakili Kepala Disperindagkop & UMKM Wonogiri, Sumardjono, saat dijumpai wartawan, di ruang kerjanya, Jumat, menjelaskan penyerapan pupuk urea dan SP 36 pada 2012 paling kecil di antara lima jenis pupuk bersubsidi.

Pupuk urea hanya terserap 78,75%, sedangkan SP 36 terserap 87,44%. Tahun 2012, alokasi pupuk urea dan SP 36 masing-masing 38.684 ton dan 7.852 ton.

Sementara itu, penyerapan pupuk organik dan ZA sepanjang tahun 2012 jauh melebihi kuota. Joko menyebutkan penyerapan pupuk organik mencapai 157,23% dan pupuk ZA 150,16%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya