SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Foto: suara-islam.com)

Ilustrasi (Foto: suara-islam.com)

Sukoharjo (Solopos.com)–Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Solo menyatakan Ustad Abrori dalam kasus Pondok Umar bin Khattab di Bima dan Sutrisno dalam kasus Mojokerto, telah keluar dari keangotaan JAT. JAT menyatakan keluarnya dua orang itu dari anggota dilatarbelakangi masalah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal itu disampaikan juru bicara I JAT Markaziyah, Abdul Rochim Baasyir dalam jumpa pers di markas JAT di Jl Semen Romo No 58, Cemanio, Grogol, Rabu (20/7/2011).

“Ustad Abrori sudah menyatakan keluar JAT awal Juli karena ada masalah pandangan. Sutrisno juga sudah dikeluarkan dari JAT empat bulan lalu karena memiliki pandangan ekstrim,” kata putra Abu Bakar Ba’asyir (ABB) yang akrab dengan pagilan Iim.

Dia menegaskan peristiwa di Bima dan Mojokerto tak berkaitan dengan JAT. Dia menuding BNPT memfitnah dengan mengabarkan Abrori anggota JAT dengan pimpinan ABB.

“Kami tak bertanggungjawab atas kegiatan di Ponpes Umar bin Khattab, Bima dan Desa Betro, Mojokerto karena seluruh kegiatan disana tak berkoordinasi dengan pengurus JAT setempat,” imbuhnya.

Dia menganggap media massa harus menggunakan kode etik dalam pemberitaaan keterkaitan JAT dalam kasus itu. “Kami bisa dihubungi dulu dan ada penyudutan JAT oleh media media tertentu berulang-ulang mengenai penemuan kaos laskar JAT di Ponpes Umar bin Khattab tanpa klarifikasi,” tegasnya.

Mengenai hal itu, Iim mengatakan tuntutan BNPT bekerja profesional dan transparan serta tak menebar fitnah dengan isu-isu tersebut. Menurutnya hal itu memicu konflik horisontal di tengah warga.

(ovi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya