SOLOPOS.COM - Kasatreskrim Polres Semarang membantu warga mengevakuasi jasad bayi di Sungai Serang, Kabupaten Semarang. (Insatagran-@infokabarsalatiga)

Solopos.com, UNGARAN — Warga Dusun Jembangan, Desa Sruwen, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dibuat geger dengan penemuan jasad bayi, Sabtu (15/8/2020).

Sosok mayat bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di aliran Sungai Serang. Bayi tersebut diduga sengaja dibuang orang tuanya sehari sebelum ditemukan warga Semarang.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Berdasarkan informasi yang dihimpun Semarangpos.com dari berbagai sumber, jasad bayi tersebut ditemukan warga sekitar pukul 07.30 WIB. Saat kali pertama ditemukan, jasad bayi tersebut tersangkut batu dan tumpukan batang bambu. Kondisinya tidak mengenakan pakaian.

Persiah, 52, seorang petani orang pertama yang menemukan jasad bayi di Sungai Serang. Ia mengatakan saat itu hendak pergi ke sawah. Tiba-tiba, ia melihat ada sosok bayi di aliran Sungai Serang.

Nenek Khotimah Penjual Jajan Keliling Kena Tipu, Kasihan!

Saat ditemukan, bayi tersebut sudah dalam keadaan meninggal dunia. Persiah pun selanjutnya melaporkan temuan itu ke polisi terdekat.

“Saat hendak berangkat ke sawah melintasi Sungai Serang, saya awalnya melihat seperti batang kayu. Setelah diamati ternyata mayat bayi dalam keadaan terlentang tanpa pakaian. Bayu tersangkut sampah ranting bambu di aliran Sungai Serang,” jelas Parsiah.

Jasad bayi ditemukan dalam kondiri kebiruan dan wajahnya sudah bengkak. Selain itu, perutnya juga lebam, ada bagian kulit yang lecet, dan kepala bagian atas retak.

Kasatreskrim Polres Semarang AKP Onkoseno G. Sukahar mengatakan petugas sudah melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Polisi langsung melakukan pengembangan untuk mengungkap identitas pelaku pembuang bayi nahas tersebut.

Membongkar Kode-Kode Rahasia Mahasiswa Menyontek saat Ujian

Mati Kekurangan Oksigen

Hasil pemeriksaan medis dari Puskesmas Tengaran, bayi berjenis kelamin laki-laki itu diperkirakan dibuang sehari sebelum ditemukan. Bayi tersebut diperkirakan lahir tanpa penangan medis. Dugaan itu didasarkan pada kenyataan pemotongan tali pusar yang tidak rata.

Penyebab kematian bayi tersebut diduga karena hipoksia atau yang lebih dikenal dengan gagal napas. Hipoksia bisa terjadi saat tubuh mengalami kekurangan oksigen. Sehingga membuat hampir seluruh organ tubuh, seperti paru-paru, jantung, dan otak, tidak dapat berfungsi dengan baik.

“Hasil identifikasi dan pemeriksaan jasad bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki. Penyebab kematiannya diduga karena gagal napas. Diduga korban dibuang ke sungai saat masih hidup,” ujarnya

Kronologi Pria Bawa Parang Nekat Masuk ke Polres Jember

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Semarang AKP Onkoseno G. Sukahar menambahkan umur bayi diperkirakan dua hari. Bayi itu lahir dengan panjang badan 52 cm, lingkar kepala 35 cm, lingkar dada 34 cm, lingkar lengan 10 cm.

“Berat badan bayi kurang lebih 3,3 kg serta rambut lurus warna hitam,” kata Kasatreskrim Onkoseno.

Pihak kepolisan setempat masih menyisir tempat kejadian perkara (TKP) dan tengah memburu pelaku pembuang bayi nahas tersebut.

“Kasus dugaan kekerasan dan pembunuhan terhadap anak ini masih kami ditangani. Jasad bayi sudah kami serahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Semarang untuk dimakamkan,” tandas Onkoseno.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya