SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengiriman paket (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Ilustrasi pengiriman paket (Burhan Aris Nugraha/JIBI/dok)

Ilustrasi pengiriman paket (Burhan Aris Nugraha/JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO—Jasa pengiriman paket meningkat sekitar 25%. Peningakatan tersebut didominasi paket dari industri garmen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Perwakilan Herona Ekspress Solo, Pratiwi Adi Setyorini, mengatakan peningkatan jasa pengiriman paket lebih karena volume barang yang meningkat, bukan karena jumlah paket yang bertambah. Pratiwi mengatakan kebanyakan paket berasal dari perusahaan garmen. Hal ini diperkirakan karena momen kenaikan kelas dan Lebaran.

Pratiwi mengatakan kenaikan tersebut sudah terjadi sekitar sebulan yang lalu. Garmen tersebut kebanyakan ditujukan ke Jakarta dan Bandung. “Biasanya dalam sehari kami bisa mengirim kiriman dengan berat 3 ton-4 ton tapi sekarang menjadi 4 ton-5 ton,” ungkap Pratiwi kepada wartawan di kantornya, Kamis (18/7/2013).

Kalaupun ada pengiriman ritel, hal tersebut merupakan rutinitas. Pratiwi mengatakan pengiriman binatang seperti burung mengalami penurunan karena disebabkan harga burung saat ini mulai turun. Dia juga menuturkan saat ini pengiriman paket makanan atau sepeda motor belum ada kenaikan. Pratiwi memprediksi kenaikan akan terjadi sekitar sepekan sebelum Lebaran.

Tarif jasa pengiriman menurut Pratiwi naik sekitar 15% akibat kenaikan harga BBM. Namun kenaikan hanya berlaku bagi paket yang dikirim langsung ke alamat sedangkan yang mengambil ke kantor Herona Ekspress masih menggunakan tarif lama.

“Pengiriman sepeda motor dari Jakarta juga masih menggunakan tarif lama, yakni Rp300.000 (sepeda motor bebek), Rp350.000 (sepeda motor laki-laki) dan Rp700.000-an (sepeda motor besar),” imbuhnya.

Sementara itu, Staf Bagian Lapangan CV Karya Indah Delapan Ekspress, Dwi Estipratiwi, mengatakan peningkatan pengiriman paket sekitar 10%-15%. Namun jika dibandingkan dengan awal Ramadan tahun lalu, pengiriman paket pada tahun ini menurun. Dwi mengatakan tidak adanya peningkatan signifikan salah satunya adalah karena Solo hanya daerah transit. Oleh karena itu, peningkatan paling besar kemungkinan terjadi di Jakarta dan Surabaya yang merupakan awal dan akhir pengiriman paket.

“Kalau tarif naik sekitar 20%. Tarif itu berlaku untuk paket yang beratnya dibawah 0-30 kilogram dan dikirim langsung ke alamat yang dituju,” terang Dwi.

Namun untuk barang diatas 100 kilogram, Dwi mengatakan masih menggunakan tarif lama, yakni Rp1.000/kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya