SOLOPOS.COM - Jasa pengiriman paket barang (JIBI/Solopos/Dok)

Jasa pengiriman tumbuh dengan baik didukung oleh perkembangan bisnis online.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Asosiasi perusahaan jasa pengiriman ekspres, pos, dan logistik Indonesia (Asperindo) Jateng optimis dengan pertumbuhan jasa pengiriman barang seiring menjamurnya toko online di setiap daerah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Selama ini toko online memberikan kontribusi sebesar 30 persen dari keseluruhan transaksi tahun kemarin yang mencapai Rp800 miliar untuk domestik dan US$15 juta pengiriman ke manca negara,” kata Ketua Asperindo Jateng Tony Winarno, di Semarang, Senin (18/5/2015).

Menurutnya, pada tahun ini pihaknya menargetkan adanya pertumbuhan sebesar 18 persen dari keseluruhan transaksi tahun lalu. Diharapkan, kontribusi khusus dari toko online bisa meningkat menjadi 40 persen.

Untuk merealisasikan target tersebut, pihaknya terus mengedukasi dan melakukan sosialisasi kepada pelaku toko online di Jawa Tengah untuk lebih banyak menggunakan jasa perusahaan pengiriman barang.

“Kalau Jawa Tengah memang potensinya sangat besar, terutama di Semarang dan Solo. Prestasi yang kami peroleh sangat baik, bahkan target pertumbuhan tahun ini lebih besar dibandingkan dengan target pertumbuhan untuk nasional yang mencapai 15 persen,” katanya.

Tony mengatakan, anggota Asperindo Jateng banyak dari perusahaan-perusahaan skala besar di antaranya DHL dan Fedex. Bahkan, tidak sedikit dari perusahaan skala besar khusus cabang Jateng yang dalam satu bulannya bisa mencapai omzet hingga Rp10 miliar.

“Ini fenomena, bahkan kami sendiri awalnya tidak menduga. Terutama untuk pengiriman domestik memang terus ada peningkatan yang signifikan,” katanya.

Dia mengakui selama ini memang tidak pernah ada hambatan terhadap pertumbuhan pengiriman barang untuk domestik. Kondisi tersebut berbeda dengan aktivitas pengiriman barang untuk ekspor maupun impor.

“Kalau untuk ekspor maupun impor selama ini terhambat oleh hari-hari besar salah satunya imlek, biasanya volume pengiriman akan turun. Selain itu, hambatan yang cukup besar adalah rupiah yang terdepresiasi oleh dolar AS,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya