SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Antara)

Jasa pengiriman paket JNE mengandalkan Pipo untuk mendongkrak pertumbuhan usaha

Harianjogja.com, JOGJA-Jasa pengiriman logistik JNE DIY menargetkan pertumbuhan 30% pada 2015 ini. Fasilitas Pickup Point (Pipo) diharapkan mampu mendorong pertumbuhan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Head Regional IV JNE Marsudi mengungkapkan, sampai pertengahan Juni 2015, JNE menunjukkan pertumbuhan yang positif. Namun, ia enggan mengungkapkan berapa persen pertumbuhan yang telah dicapai. “Yang jelas, tahun ini kami menargetkan pertumbuhan 30%,” ungkap dia, Jumat (19/6/2015).

Menurutnya, maraknya e-commerce turut memicu pertumbuhan JNE. Tambahan fasilitas pun dilakukan untuk kenyamanan pelanggan. Saat ini, lanjut dia, JNE menambahkan fasilitas Pipo yang diutamakan untuk masyarakat dengan mobilitas tinggi.

Ia mengatakan, mobilitas tinggi dari pelanggan yang dituju sering menjadi hambatan dalam penerimaan barang kiriman. Pasalnya, saat kurir datang ke alamat yang dituju, penerima tidak berada di tempat.

“Dengan Pipo, pelanggan JNE bisa meminta paket atau barang dikirimkan ke Kantor Perwakilan [KP] JNE yang menyediakan layanan Pipo,” ungkap dia.

DIY, lanjut dia, menjadi salah satu daerah yang menyediakan layanan Pipo. Ada pun kantor yang melayani Pipo merupakan KP JNE Sorogenen di Jl. Sorogenen 196, Nitikan, Umbulharjo, Jogja. Layanan yang dimulai Juni dan ditandai dengan stiker khusus ini bisa digunakan di 15 KP JNE di 15 kota.

Marsudi mengungkapkan, pelanggan yang menggunakan fitur layanan Pipo memiliki batas waktu pengambilan barang kiriman selama lima hari. Selain itu, keamanan pun menjadi prioritas utama dimana barang hanya dapat diambil setelah penerima memberikan nomor PIN yang telah diinformasikan sebelumnya pada saat proses pengiriman.

Jika penerima mewakilkan kepada orang lain untuk mengambil barangnya, maka harus disertakan dengan surat kuasa bertandatangan penerima diatas materai beserta nomor PIN.

“Untuk harga, fasilitas ini tidak berbeda dengan reguler. Bedanya, dengan Pipo, penerima bisa  mengambil sendiri sedangkan reguler akan diantarkan sampai di rumah,”  ungkap dia.

Menurutnya, prospek penggunaan layanan Pipo di DIY cukup baik. Pasalnya, kondisi lalu lintas di DIY masih belum sepadat Jakarta. Untuk menjangkau suatu tempat, masih lebih mudah karena tidak terjebak macet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya