Jas Hijau kali pertama dideklarasikan di Semarang.

PromosiJalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri) dan bakal cagub Jateng Marwan Jafar (kanan) saat deklarasi Jas Hijau (Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama) di Semarang, Jateng, Jumat (21/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri) dan bakal cagub Jateng Marwan Jafar (kanan) saat deklarasi Jas Hijau (Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama) di Semarang, Jateng, Jumat (21/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Cara penguasa yang belakangan hari ini tampak memandang sebelah mata jasa ulama dalam pembentukan negara bangsa Republik Indonesia menjadi celah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mengonsolidasikan kekuatan politik Islam nasionalis. Maka, Jumat (21/7/2017), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mendeklarasikan Jas Merah yang merupakan akronim dari “Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama” di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Selain untuk mengenang peran para ulama dalam membentuk karakter bangsa Indonesia melalui agama, deklarasi Jas Hijau yang diikuti sekitar 1.500 peserta dari DPW, DPC PKB dan ulama Nahdlatul Ulama se-Jateng tersebut juga untuk menolak pencanangan lima hari sekolah oleh Kemendikbud. Selain memanfatkan wacana sistem pendidikan yang ditentang kalangan ulama tersebut untuk mengonsilidasikan kekuatan politik islam nasionalis, PKB juga mulai membopong bakal cagub Jateng Marwan Jafar maju dalam Pilgub Jateng 2018.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi