Jaringan Perpustakaan Anak adakan training

JOGJA—Menghadapi derasnya informasi dunia maya melalui berbagai fasilitas yang disediakan search engine, perpustakaan dituntut untuk berperan menjadikan kemajuan teknologi informasi mitra dalam memberikan layanan bagi pengguna.

Dalam konteks tersebut, Jaringan Perpustakaan Anak (JPA) menyelenggarakan Training of Trainer (TOT) Literasi Informasi bagi pustakawan perguruan tinggi yang tergabung dalam Jaringan Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK).

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

TOT diselenggarakan tanggal 3-4 November 2011 dengan Perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta selaku tuan rumah.

Pramana Yudha, Wakil Rektor Bidang Akademik mewakili Rektor UAJY dalam sambutan pembukaannya mengharapkan perpustakaan dapat menjadi jembatan dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi para penggunanya.   

Diao Ai Lien, koordinator Jaringan Perpustakaan Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (JPA) dalam pengantar kegiatan menyebut bahwa Literasi Informasi merupakan kemampuan untuk menyadari kebutuhan informasi, mengidentifikasi dan menemukan lokasi informasi, mengevaluasi informasi secara kritis serta mengkomunikasikan secara efektif, legal dan etis.

Topik dalam pelatihan ini meliputi Pengantar Sumber Informasi dan Strategi Pencarian Informasi Online, Evaluasi Sumber Informasi di Internet dan diakhiri dengan penyusunan rencana kegiatan Literasi Informasi di perguruan tinggi masing-masing.
   
Peserta TOT diantaranya berasal dari Unika Widya Mandala Surabaya, Unika Widya Mandala Madiun, Unika Santo Thomas Medan, Unika Atma Jaya Jakarta, Unika Soegijapranata Semarang, Unika Widya Karya Malang, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Unika Parahyangan Bandung, Sekolah Tinggi Musi Palembang, Sekolah Tinggi Ekonomi Widya Dharma Pontianak, Universitas Widya Mandira Kupang, Unika De Salle Manado, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint. Carolus Jakarta, Universitas Atma Jaya Makasar dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Diharapkan, peserta yang mengikuti TOT Literasi Informasi ini dapat menjadi penggerak dalam mengembangkan kegiatan Literasi Informasi pada perguruan tingginya masing-masing. (HARIAN JOGJA/Endro Guntoro)