SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Aktivis pendidikan alternatif berencana menggelar Kongres Anak Merdeka seiring dengan pertemuan nasional kedua di Desa Genting, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, 26-28 Oktober 2018.

“Jaringan ini terdiri dari lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan alternatif yang tersebar di Indonesia,” kata Koordinator Jaringan Pendidikan Alternatif Monika Irayati sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Antara di Kota Semarang, Jateng, Kamis (18/10/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, pendidikan alternatif bukan hal baru di Indonesia karena pendidikan nasional secara historis lahir dari pendidikan alternatif dengan tokoh-tokohnya, antara lain Ki Hajar Dewantoro, Tan Malaka, dan Mohammad Syafei. Pada era berikutnya, kata dia, lahir tokoh seperti Romo Mangun dengan konsep komunitas pendidikan yang dibangunnya di kawasan Kali Code dan SD Mangunan, Yogyakarta.

“Namun, ada begitu banyak anak yang tidak bisa dijangkau pendidikan `mainstream`, seperti anak-anak dari masyarakat marjinal, komunitas adat di daerah yang susah dijangkau, maupun anak berkebutuhan khusus,” katanya.

Kebutuhan itulah, kata dia, melahirkan pendidikan alternatif yang muncul di sejumlah daerah sejak 1990-an, termasuk karena ketidakpuasan atas kualitas pendidikan yang berjalan. Dalam perkembangannya, lanjut Monika, muncul pula gerakan pendidikan alternatif untuk kelompok masyarakat menengah atas di kota-kota besar, sebagian lainnya menjalani pendidikan mandiri, dan komunitas sekolah rumah (homeschooling).

“Pendidikan alternatif merupakan salah satu pilihan model pendidikan yang berpotensi memenuhi hasrat masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” katanya.

Berangkat dari kesadaran itulah, kata dia, beberapa penyelenggara pendidikan alternatif berinisiatif menyelenggarakan pertemuan nasional kedua, sebagai kelanjutan pertemuan pertama di Yogyakarta, Oktober 2016. “Pertemuan ini tidak hanya menjadi kesempatan tatap muka dan sekadar berbagai, tetapi utamanya untuk menyelenggarakan kongres pendidikan alternatif yang pararel juga dengan Kongres Anak Merdeka,” katanya.

Kongres Anak Merdeka, kata dia, membahas pokok pemahaman tentang nilai kebangsaan dalam praktik pendidikan alternatif dan berbagai isu strategis dari aspek pemerintah dan partisipasi anak. Rencananya, Pertemuan Nasional II Jaringan Pendidikan Alternatif berlangsung pada 26-28 Oktober 2018 di Desa Genting, Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah itu dengan tema “Pendidikan Kebangsaan Untuk Kelestarian Negara”.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya