SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)--Jaringan daerah irigasi (DI) Cengklik mengalami kerusakan parah mulai dari saluran primer sampai saluran tersier. Persoalan itu menjadi kendala peningkatan produkstivitas pertanian di Kecamatan Ngemplak dan sekitarnya.

Ketua Gabungan Paguyuban Petani Pengguna Air (GP3A) DI Cengklik, Samidi, menyebut kerusakan saluran berdampak pada terhambatnya kegiatan irigasi di lahan pertanian desa-desa di Ngemplak. Permasalahan itu juga sangat merugikan petani karena mengakibatkan kebocoran air hingga 50%.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Kondisinya semua parah, merata. Selain rusak secara fisik, saluran juga tersumbat oleh timbunan sedimen akibat tingginya curah hujan. Sekarang meski mengalir, air yang hilang atau bocor sampai sekitar separuhnya,” ungkapnya saat ditemui Espos di rumahnya di Desa Dibal Rabu (17/11).

Samidi memaparkan panjang saluran primer dan sekunder di DI Cengklik mencapai 60 kilometer (km), terbagi  atas saluran primer 10 Km dan saluran sekunder 50 Km. Sedangkan saluran tersier yang menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten dan desa, panjangnya mencapai ratusan Km.

Dikemukakan, untuk meningkatkan produktivitas pertanian, selain ketersediaan air yang memadai dan petugas profesional, keberadaan sarana prasarana irigasi yang baik mutlak diperlukan. Apalagi untuk Kecamatan Ngemplak yang dikenal sebagai lumbung pangan penting bagi Kabupaten Boyolali.

Mengingat kondisi saluran irigasi di DI Cengklik yang demikian memrihatinkan, Samidi berharap rencana normalisasi Cengklik Kiri betul-betul dilaksanakan tahun 2011. Tujuannya agar budi daya pertanian setempat semakin optimal. Menurutnya kegiatan itu dianggarkan berbiaya Rp 1,7 miliar.

try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya