SOLOPOS.COM - IKUT AYAH BEKERJA: Keterbatasan kemampuan ekonomi menjadikan Heru (3,kiri), Rudi Saputro (2,5,digendong) selalu mengikuti bapaknya, Budi Purnomo (45) untuk mencari nafkah dengan cara mengumpulkan sampah seperti terlihat di seputaran Kotabaru, Jogja, Jumat (23/7). Momentum Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli (kemarin) tidak membawa dampak positif terhadap keluarga yang berasal dai Wonosari tersebut karena tetap tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya, seperti anak-anak lain. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

Jogja (Solopos.com) – Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi DIY dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Jogja berjanji segera mengusut indikasi adanya jaringan premanisme yang mempekerjakan anak di bawah umur di jalanan.

IKUT AYAH BEKERJA -- Keterbatasan kemampuan ekonomi menjadikan Heru, 3, (kiri) dan adiknya, Rudi Saputro (digendong) harus selalu mengikuti bapaknya, Budi Purnomo, 45, mencari nafkah dengan cara mengumpulkan sampah seperti terlihat di seputaran Kotabaru, Jogja, beberapa waktu lalu. Masalah ekonomi pula yang menjadi penyebab merebaknya jaringan eksploitasi anak. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal tersebut disampaikan guna menindaklanjuti hasil pantauan Harian Jogja di traffic light sebelah timur pom bensin Jl Taman Siswa, Jogja, Jumat (16/9/2011). Pagi itu sekitar pukul 10.00 WIB, dua bocah laki-laki yang usianya diperkirakan masih di bawah 10 tahun tampak sibuk menjajakan setumpuk koran kepada pengguna jalan. Saat Harian Jogja mendekat untuk mengorek data sekaligus memotret kedua bocah tersebut, tiba-tiba muncul laki-laki tua yang langsung menegur keras. “Kalau mau memotret harus minta ijin dulu. Tidak bisa seenaknya saja. Kasihan, mereka masih kecil,” kata laki-laki berusia sekitar 50 tahun itu dengan nada keras.

Namun, saat ditanya apakah kedua bocah itu anaknya, laki-laki itu tidak menjawab. Dia juga bungkam saat ditanyakan harus minta ijin ke mana. Bahkan, dengan keras dia membentak dua bocah itu agar segera meninggalkan lokasi meski koran dagangan mereka masih banyak.

Menanggapi hasil pantauan itu, pelaksana harian Advokasi Hukum LPA DIY, Pranowo menyatakan ada dugaan kuat laki-laki itu terkait dengan jaringan premanisme yang mengeksploitasi anak untuk bekerja di jalanan. “Kami akan berkoordinasi dengan dengan LSM yang bergerak di bidang penanganan anak jalanan (anjal) untuk pantauan di lapangan,” terang Pranowo saat dihubungi, kemarin siang. Kalau ada bukti kuat yang mengarah pada eksploitasi anak, lanjut dia, maka LPA DIY akan menggandeng pihak kepolisian. Sebab, hal itu sudah diatur dalam UU No.23/2002 tentang perlindungan anak.

Menurut Pranowo, seandainya laki-laki itu ayah kandung kedua bocah tersebut, bukan berarti bisa merampas masa kecil mereka agar bekerja di jalanan. Sebab, tidak ada satu pun profesi yang boleh dikerjakan oleh anak kecil. “Tetapi kalau sampai ketakutan hingga melarang memotret, kuat dugaan laki-laki itu bukan ayah kandungnya. Akan segera kami usut,” ujar Pranowo. Senada disampaikan Kepala Bidang Pengembangan Kesejahteraan Sosial (BPKS) Dinsosnakertrans Kota Jogja, Tri Hastono saat dihubungi, Jumat siang.

“Temuan itu sangat berharga bagi kami. Akan segera kami usut dengan menggandeng Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Jogja,” jelas Tri. Dia menjelaskan, ada dua kemungkinan kenapa dua bocah itu bekerja menjajakan koran di jalanan. Pertama, karena terpaksa akibat keterbatasan ekonomi orangtuanya. Kedua, memang karena sudah inisiatif mereka sendiri untuk mencari uang jajan.

Apapun alasannya, BPKS tetap berorientasi mengembalikan anak-anak di bawah umur di Jogja agar mengenyam pendidikan. “Belum lama ini, PSM Jogja telah mengentaskan dua anak jalanan hingga bisa sekolah,”ungkapnya. Guna mengantisipasi adanya indikasi jaringan pelaku eksploitasi anak di bawah umur kian merajalela, pihak Dinsosnakertrans telah menyiapkan rencana pendampingan, baik pada anak-anak maupun kepada lingkungannya. “Jangan sampai anak dijadikan aset ekonomi semata,” pungkasnya.

lis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya