Solopos.com, KARANGANYAR — Gunung Lawu di perbatasan Jawa Tengah dan memiliki empat puncak yang menyuguhkan pemandangan luar biasa. Namun, dua di antaranya tidak terlalu terkenal, bahkan kemungkinan terlupakan karena jarang dijamah pendaki.
Kedua puncak itu adalah Hargo Tiling/Dumiling serta Hargo Purusa. Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Toni Hatmoko, menjelaskan medan jalan menuju ke dua tempat itu cukup sulit. Hal inilah yang membuat kawasan tersebut jarang dikunjungi pendaki.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Baca juga: Kisah Brawijaya V Bersuci di Lereng Gunung Lawu Sebelum Mendaki
Perjalanan ke sana dari Hargo Dalem bisa memakan waktu empat hingga lima jam. Jalur yang dilalui dari Hargo Dalem menuju Hargo Purusa itu harus melewati Pasar Dieng yang akrab disebut Pasar Setan.
“Itu nerabas tengah-tengah Pasar Setan. Itu luas banget. Maka wajar kalau orang tersesat di Pasar Setan. Isinya tumpukan bebatuan, luas, tidak ada jalur [jalan setapak]. Mitos yang didengar tidak mudah dibayangkan. Makanya orang jarang ke Hargo Purusa dan Hargo Tiling karena takut mitos dan takut tersesat,” tuturnya kepada Solopos.com, 21 Februari 2021.
Baca juga: 4 Pertapaan Presiden Soeharto di Gunung Lawu
Meski demikian, dua puncak di Gunung Lawu yang terlupakan itu pernah menjadi tempat almarhum Soeharto bertapa sebelum menjadi Presiden RI. Hal tersebut diketahui berdasarkan artikel bertajuk Dari Gua Semar, Wangsit itu Berasal yang diterbitkan majalah Tempo 10 Februari 2008. Dalam artikel itu dijelaskan bahwa Soeharto memiliki 10 pertapaan.
Empat di antaranya berada di puncak Lawu. Yaitu, Hargo Dalem, Hargo Dumilah, Hargo Purusa, dan Hargo Tiling/Dumiling. Dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (18/1/2022), Gunung Lawu adalah salah satu tempat sakral di tanah Jawa. Tempat ini pun menyimpan segudang kisah misteri.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
