SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

ilustrasi

SEMARANG- Dewan Kesenian Jawa Tengah (DKJT) menyayangkan pernyataan Gubernur Jateng Bibit Waluyo yang menjelekan kesenian jaran kepang. Ketua Bidang Kerja Sama DKJT, Gunoto Saparie, mengatakan pernyataan gubernur sungguh mengherankan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

”Kami berharap pernyataan Bibit tak serius atau bercanda. Seperti biasa, Bibit suka bicara ceplas-ceplos dan bergurau,” katanya kepada wartawan di Semarang, Senin (10/9/2012).

Sebelumnya Gubernur Jateng, Bibit Waluyo saat memberikan sambutan pada acara The 14th Merapi and Borobudur Senior’s Amateur Golf Tournament Competing The Hamengku Buwono X Cup di Borobudur International Golf and Country Club Kota Magelang, Minggu (9/9/2012) malam, menyatakan kesenian jaran kepang terjelek sedunia.

Pernyataan gubernur ini, lanjut Gunoto, membuat para seniman tertegun, sebab saat ini sedang menggalakan revitalisasi kesenian tradisional di Jateng yang tergeser kesenian modern dan budaya massa.

”Upaya dari para seniman ini mendapat tamparan keras dari pimpinan daerah,” katanya.

Dia mengingatkan bahwa tarian jaran kepang adalah kesenian masyarakat pedesaan di beberapa daerah di Jateng.”Bagaimana konsekuensi dari semboyan Bali Ndesa Mbangun Desa yang digembar-gemborkan Bibit selama ini,” ujarnya.

Meski begitu, Gunoto mengingatkan kepada kalangan komunitas seniman jaran kepang tetap rendah hati dan tak perlu terluka terhadap pernyataan Bibit.Sebab menurut dia, bukan mustahil terkandung maksud baik di balik pernyataan keras dari Gubernur Jateng tersebut.

”Barangkali kita perlu introspeksi dan mengevaluasi diri, apakah penampilan kesenian jaran kepang selama ini cukup memadai dari segi artistik dan muatannya,” katanya.

Kemasan

Terpisah Gubernur Jateng, Bibit Waluyo ketika ditemui wartawan disela pencangan gerakan gemar membaca di Semarang, Senin kemarin menyatakan yang dikritik adalah kemasan tampilan para penari jaran kepang.

”Tari tradisional itu baik, tapi agar dikemas yang baik, asesorisnya, gerakan, kostumnya agar tampil prima begitu lo,” ujar dia.

Kalau yang tampil di Magelang, Minggu malam, menurut Bibit kemasannya kurang baik, sehingga tak layak ditampilkan di depan forum yang dihadiri undangan seluruh Indonesia dan dunia.

”Jadi kemasannya yang jelek. Jangan diplitir-plintir, Gubernur Jateng ndak suka Jatilan, bukan begitu maksudnya,” jelas Gubernur.

Insetyonoto/JIBI/SOLOPOS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya