SOLOPOS.COM - ilustrasi psikopat (freepik)

Solopos.com, SOLO— Seringkali kita mendengar atau membaca berita kasus-kasus pembunuhan dan mungkin bertanya-tanya apakah pelakunya merupakan orang psikopat?  Psikopat adalah gangguan yang membuat seseorang menjadi tidak memiliki hati nurani dan juga empati. Dalam kisah-kisah fiksi, mereka kerap digambarkan sebagai pembunuh berdarah dingin, pelaku pemerkosaan keji, atau karakter jahat sekali atau gemar menyiksa orang yang tak bersalah.

Sehingga orang yang psikopat cenderung manipulatif, mudah berubah, dan sering kali berbuat kriminal. Namun, seperti dilansir hellosehat.com, Jennifer Skeem, Dosen Psikologi dan Perilaku Sosial di University of California, Irvine, menyatakan orang yang psikopat cenderung digambarkan jahat, padahal nyatanya tidak selalu. Meski orang dengan gangguan ini cenderung terlihat normal bahkan baik tetapi ada tanda khusus yang menyertainya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terdapat stereotip di masyarakat bahwa psikopat adalah seorang pembunuh yang antisosial, senang menyendiri, dan tidak mampu menjalin hubungan sosial dengan orang lain. Padahal sebetulnya, beberapa orang dengan gangguan ini ada yang dapat terlihat normal dan bahkan memiliki kehidupan yang sukses. Namun, mereka cenderung akan melakukan manipulasi atau melakukan berbagai perilaku yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Serangkaian Tes

Di Amerika Serikat, perangkat resmi untuk diagnosa kondisi mental seseorang tercantum dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5). Untuk mendiagnosis apakah seseorang mengidap gangguan ini adalah dengan melakukan serangkaian tes. Salah satunya adalah The Hare Psychopathy Checklist yang pada mulanya digunakan untuk mengetahui kondisi mental seseorang yang melakukan kriminal atau kecenderungan psikopat.

Ekspedisi Mudik 2024

Mungkin kita tak pernah menyadari, bahwa psikopat adalah orang di sekitar kita. Di kantor, di kampus, atau orang yang duduk bersebelahan denganmu di angkot menuju ke tempat kerja. Dalam suatu studi yang diterbitkan oleh jurnal Frontiers in Human Neuroscience, menunjukkan adanya perbedaan aktivitas pada otak psikopat.

Ketika seorang psikopat diminta untuk ditunjukkan gambar-gambar kekerasan fisik, aktivitas otak yang terlibat dalam empati untuk nyeri terlihat tinggi. Namun otak pengidap gangguan ini adalah otak yang ketika mereka membayangkan orang lain di dalam situasi tersebut, tidak ada aktivitas otak yang terjadi pada daerah tersebut. Yang mengejutkan, aktivitas otak atas perasaan gembira justru tinggi. Berikut beberapa ciri seorang psikopat seperti dilansir dari Liputan6.com Senin (10/3/2020).

1. Motif dan niat sadis

Tanda yang paling terkenal dalam menunjukan jika seseorang psikopat adalah sifat sadis. Seorang psikopat memotivasi orang lain melalui rasa takut, dan bukannya rasa hormat serta berniat untuk menghancurkan daripada membetulkan.

2. Pintar berbicara dan suka tebar pesona

Dia adalah “pembicara hebat yang dapat dengan mudah menaburkan chit-chat dengan tanggapan cerdas dan cerita "tidak mungkin tapi meyakinkan" yang membuat mereka terlihat baik, tulis psikolog Robert Hare, kreator "Hare Psychopathy Checklist," dalam sebuah posting di Psychology Today. Tidak hanya itu seorang psikopat sering tebar pesona dan membuat anggapan bahwa psikopat itu orang yang menyenangkan.

3. Pembohong ulung

Psikopat adalah seorang pembohong yang ulung dan lihai memutar balikkan kata. Jika seorang psikopat mulai berbohong, mereka tidak bisa dan tidak mau berhenti.Tidak seperti orang normal, psikopat tidak peduli jika kebohongan mereka diketahui karena mereka bisa berbohong lagi untuk menutupinya.

4. Licik dan manipulatif

Psikopat adalah master dari tiga hal: manipulasi, defleksi, dan tipuan, yang semuanya membantu mereka mempertahankan untuk selalu menjadi posisi nomor satu. psikopat sangat bisa menerima pujian , tapi bila ada yang tidak beres, mereka mencari kambing hitam untuk membelokkan dan menyalahkan.

5. Masa kecil yang suram

Kemungkinan besar orang dengan gangguan ini adalah para pelaku bullying di taman bermain sewaktu kecilnya. Perilaku awalnya sedari kecil sudah sering melakukan kebohongan, kecurangan, pencurian, pembakaran, pembolosan, penyalahgunaan narkoba, vandalisme, dan/atau seksualitas dewasa sebelum waktunya.

6. Minim merasakan emosi

Orang dengan gangguan ini adalah seseorang yang dapat secara efektif meniru respons emosional. Namun sering sekali seorang psikopat tidak bisa dengan tulus merasakannya. Kebanyakan psikopat ahli memanipulasi orang di sekitar mereka tidak menyadari sifat asli mereka sampai hal buruh telah terjadi.

7. Suka menyiksa hewan

Biasanya seseorang dengan gangguan ini adalah seseorang yang suka menyakiti hewan peliharaannya bahkan sering kali melakukan penyiksaan hingga menyebabkan kematian. Contoh perilaku bersifat psikopati terhadap hewan misalnya membakar hidup-hidup, memukuli, atau membunuh kucing, anjing, kuda, atau hewan-hewan lain yang lazimnya bukan untuk diburu.

Psikopat adalah seseorang yang suka menyakiti hewan peliharaannya bahkan sering kali melakukan penyiksaan hingga menyebabkan kematian. Contoh perilaku bersifat psikopati terhadap hewan misalnya membakar hidup-hidup, memukuli, atau membunuh kucing, anjing, kuda, atau hewan-hewan lain yang lazimnya bukan untuk diburu.

Pengobatan

Seorang psikopat sangat jarang mencari pertolongan ke psikiater atas inisiatif sendiri. Umumnya orang dengan gangguan ini berobat karena perintah dari kepolisian atau pengadilan akibat tindak kriminal yang dilakukannya.

Seperti dilansir klikdokter.com, pengobatan terhadap orang dengan gangguan ini dilakukan oleh psikiater. Pengobatan utamanya adalah psikoterapi. Dalam psikoterapi, psikiater akan membantu penderita untuk menyadari gangguan kepribadian yang dialami dan mendiskusikan hal-hal yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya. Untuk bisa memperbaiki perilaku, psikoterapi membutuhkan waktu cukup panjang hingga bisa berbulan-bulan.

Selain itu, penderita gangguan kepribadian anti-sosial yang mengalami ketergantungan terhadap alkohol atau narkoba perlu menjalani pengobatan terhadap ketergantungan tersebut. Ini merupakan langkah penting untuk mengatasi masalah berlanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya