SOLOPOS.COM - Jangan biarkan body shaming membuat Anda terpuruk (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO--Menyerang seseorang berdasarkan bentuk tubuhnya termasuk bullying. Perilaku ini juga disebut sebagai body shaming.

Selebgram Revina VT belum lama ini menuai cibiran netizen karena dianggap melakukan body shaming. Ia mengomentari penampilan fisik salah seorang pengunjung tempat kebugaran yang menurutnya tidak sedap dipandang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Veronica Adesla, psikolog dari Personal Growth, mengatakan bahwa seseorang dikatakan body shaming jika kata-kata yang diucapkannya mengandung unsur mempermalukan bentuk tubuh. Unsur mempermalukan ini memberi batas tegas dengan komentar pada umumnya.

Dalam keseharian, ucapan-ucapan berbau body shaming kerap tercetus oleh orang-orang terdekat. Vero menyarankan untuk mengingatkan bahwa hal itu tidak baik dan bisa menyakiti orang lain.

"Kita harus ingatkan dia untuk berhenti ngomong 'Sudahlah nggak usah ngomentarin badan orang lain, kalau emang lu nggak nyaman ada di situ ya menjauh saja tanpa perlu komentar'," saran Vero seperti dilansir detikcom, Selasa (8/9/2020).

Bakal Terdampak Tol Solo-Jogja, Warga Boyolali Diminta Lakukan Hal Ini

Sering Dianggap Sepele

Orang yang melakukan body shaming kadang sadar bahwa yang dilakukan bisa menyakiti orang lain. Bahkan tidak sedikit orang melakukan body shaming menganggap sebagai candaan semata. Padahal perilaku tersebut bisa membuat orang menjadi depresi bahkan menyalahkan diri sendiri.

Pekataan yang sering terlontar seperti “wah, sekarang kamu gemukan ya”, “kok sekarang tambah kurus aja”, dan lain-lain.

Kalimat-kalimat seperti ini merupakan bentuk body shaming yang sering dianggap sepele oleh banyak orang. Meskipun tujuannya adalah bercanda, nyatanya hal ini malah menimbulkan efek negatif bagi pendengarnya.

Bahaya Body Shaming

Body shaming menurut kamus Oxford merupakan perilaku mempermalukan seseorang dengan menghina atau membuat komentar negatif mengenai bentuk, ukuran tubuh seseorang.  Body shaming dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk bullying yang banyak terjadi di lingkungan kita.

Bahaya body shaming Banyak alasan yang digunakan untuk menetralkan perilaku body shaming. Seringkali, perkataan-perkataan menyakitkan itu disebut "hanya bercanda". Tentu, hal tersebut tidaklah benar.

Perilaku yang dibilang bercanda ini, bisa membahayakan orang yang menerimanya, baik secara fisik maupun psikologis. Misalnya Menurunkan rasa percaya diri, karena mereka selalu mendengarkan apa yang dikatakan dan selalu melihat bentuk fisik yang negatif.

Tak hanya itu body shaming juga meningkatkan risiko bunuh diri, meskipun perbandingannya sangat jauh body shaming dengan bunuh diri, tetapi depresi yang ditimbulkan sangatlah berkaitan. Depresi inilah yang menyebabkan seseorang ingin melakukan bunuh diri.

Sebuah studi menyatakan, body shaming akan membuat korbannya benci terhadap dirinya sendiri, bahkan meneruskan pola makannya ke titik ekstrim sehingga semakin tidak sehat.

Tidak hanya itu, depresi hingga memiliki kecenderungan untuk bunuh diri juga bisa muncul sebagai dampak body shaming.

Cara Menghadapi Body Shaming

Selain menyebabkan sakit hati, body shaming dapat mengganggu kesehatan mental seseorang. Jika Anda menjadi korban, lakukan ini saat menghadapi body shaming agar tetap bahagia dan percaya diri, seperti dikutip dari Liputan6.com belum lama ini.

Waduh! Pj. Sekda Sukoharjo Terkonfirmasi Positif Covid-19

1. Abaikan Saja Perkataan Orang Lain

Anda tidak perlu membalas perkataan yang tidak penting. Lebih baik gunakan waktu untuk berpikir positif agar bisa menerima diri sendiri apa adanya tanpa lelah untuk terus berusaha memperbaiki diri.

Anggap saja komentar tersebut sebagai bentuk kecemburuan karena mereka tidak punya apa yang Anda miliki, sebagai penghiburan buat diri. Dengan demikian, hidup Anda akan jadi lebih tenang dan pastinya semakin bahagia.

2. Menutupi Kekurangan dan Tunjukkan Kelebihan

Setiap manusia memiliki kekurangan, namun Anda bisa menyiasati kekurangan tersebut dengan menonjolkan kelebihan yang ada dalam diri.

Salah satu bagian tubuh boleh saja kurang mendukung, tapi Anda bisa menyiasatinya dengan cara-cara yang positif. Tunjukkan pula kelebihan yang Anda punya kepada orang lain, baik dalam bidang seni, musik, atau bahasa, dan lainnya.

3. Sosialisasikan Dampak Body Shaming

Gunakan media sosial, seperti Facebook, YouTube, atau Instagram untuk mengajak orang lain agar berhenti memberikan kritik pedas terhadap bentuk tubuh orang lain. Kalau perlu, Anda bisa menambahkan postingan yang bertajuk “stop body shaming”.

Pada awalnya, orang lain mungkin akan memberikan komentar pedas. Tapi lama-kelamaan, orang lain semakin sadar betapa buruknya dampak body shaming bagi kesehatan mental.

4. Ajak Mereka Bicara Empat Mata

Sampaikan dampak perkataan mereka terhadap kelangsungan hidup Anda, termasuk perkembangan psikis dan mental.



Agar tidak menimbulkan konflik, sampaikan baik-baik tanpa menunjukkan kesan marah atau kesal. Jika Anda tidak mengenal orang yang mengejek tersebut, Anda bisa menghubungi mereka lewat media sosial untuk membicarakan dampak body shaming.

Dengan demikian, orang lain sadar bahwa mengurus dirinya sendiri jauh lebih penting daripada mengurus atau mengejek bentuk tubuh orang lain.

5. Perluas Lingkup Pergaulan

Omongan orang lain sebaiknya jangan diambil pusing, apalagi kalau sampai membuat Anda takut untuk bergaul dengan banyak orang. Manfaatkan waktu untuk mencari teman baru, sehingga lingkup pergaulan semakin luas.

Anda bisa berkenalan lewat media sosial atau bergabung dalam komunitas tertentu. Sebelum melakukannya, Anda harus mau membuka diri terhadap lingkungan yang baru.

Resmi! Pendaftaran Cabup-Cawabup Sragen Diperpanjang 3 Hari

6. Katakan “I Love Myself”

Sebelum mencintai orang lain, Anda harus belajar mencintai diri sendiri terlebih dahulu. Jika Anda berhasil mencintai diri sendiri, apapun yang orang lain katakan sama sekali tidak akan menyakiti perasaan Anda.

Karena memang Anda mau menerima diri sendiri apa adanya. Sehingga Anda tidak lagi membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Belajar mencintai diri sendiri membutuhkan proses, tapi kalau bertekad, usaha yang Anda lakukan akan membuahkan hasil maksimal. Katakan “I love myself more than anyone” secara tulus agar kalimat ini memberikan kekuatan tersendiri bagi diri untuk hadapi body shaming.

7. Belajar Memaafkan Orang Lain

Meskipun perkataan orang lain sangat menyakitkan, Anda harus mau belajar memaafkan mereka. Menyimpan dendam tidak baik untuk kebahagiaan jiwa Anda.

Bangun energi positif agar Anda dapat melupakan kesalahan orang lain. Jika suatu hari mereka kembali mengejek, Anda tidak akan terpancing oleh ejekan body shaming karena hidup Anda sudah terlanjur bahagia berkat memaafkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya