SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi bodong (Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Kesadaran masyarakat untuk berinvestasi semakin tumbuh seiring meningkatnya jumlah investor.

Namun peningkatan tampaknya dimanfaatka ini tindakan nakal dan tak terpuji oknum yang merusak iklim investasi retail, salah satunya dengan kehadiran investasi bodong.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Untuk itu masyarakat yang akan melakukan investasi perlu tahu cara mengecek dan mengenali investasi bodong agar tidak terperdaya.

Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee membagikan beberapa ciri-ciri yang bisa cermati oleh investor retail terutama investor di tingkat pemula.

Baca Juga: Ustaz Yusuf Mansur Digoyang Tudingan Investasi Bodong Batu Bara

Hans menyebutkan umumnya investasi bodong menawarkan profit atau keuntungan terlalu tinggi dalam waktu yang cepat. Menurutnya, investor harus bisa mengkritis hal tersebut dan tidak mudah tergiur.

“Pertanyaannya kenapa dia ngajak orang lain, kenapa gak pinjem uang dan investasi sendiri, teman-teman harus bisa kritis dengan hal tersebut,” jelasnya dalam sebuah webinar virtual, dikutip Bisnis beberapa waktu lalu.

Ciri berikutnya, lanjut Hans, perusahaan investasi abal-abalnya umumnya menjanjikan investor untuk mendapatkan keuntungan yang pasti.

“Sesuatu itu di dunia investasi hampir gak ada yang pasti kecuali kita sebenarnya melakukan deposito tapi deposito itu sebenarnya bank mengantur risiko,” imbuhnya.

Baca Juga: Alamak! Komplotan Investasi Bodong Untung Rp117 Triliun dalam 10 Tahun

Kemudian, yang tak kalah penting untuk diperhatikan ialah perizinan perusahaan investasi bermasalah atau tidak resmi. Hans menjelaskan masyarakat perlu mengecek badan yang mengawasi perusahaan tersebut. Selanjutnya, perusahaan dan produk yang ditawarkan tidak jelasnya.

Hans menjelaskan cara yang paling mudah dengan menelusuri rekam jejak perusahaan di internet. Menurutnya, investor juga perlu memperhatikan aspek transparansi pengelolaan dana.

“Ini kita harus perhatikan seksama bagaimana aspek transparansi pengelolaan investasinya,” jelasnya. Hans menjelaskan umumnya investasi bodong memiliki pola skenario tersendiri.

Artinya ketika salah satu investor berhasil mendapatkan keuntungan dan memberikan rekomendasi, investor perlu hati-hati.

“Perlu hati-hati, dia yang terima pengembalian ini karena masuknya awal-awal. Jadi ketika dia masuk uangnya dipakai untuk bayar return, kemudian ada orang lain masuk uang akan dipakai untuk orang lain,” ujarnya.

Baca Juga: Diterpa Kasus Investasi Bodong, Yusuf Mansur Minta Doa ke Kiai

Jangan Silau Tampilan di Media Sosial

Chairman dan Presiden Asosiasi Perencana Keuangan (IARFC) atau International Association of Register Financial Consultant Indonesia Aidil Akbar Madjid mengingatkan investor untuk berhati-hati dan perlu mencari tahu latar belakang dari lembaga keuangan yang menjadi acuan investor.

“Sesuatu yang tampil sangat wah di sosial media tidak serta merta mereka punya kode etik, tidak serta merta bahwa mereka melakukan pekerjaan dengan benar jadi kita harus berhati-hati,” ungkap Aidil kepada Bisnis, Selasa (12/10/2021).

Menurutnya, penting bagi investor untuk cek background suatu lembaga keuangan, mulai dari memeriksa izin yang dimiliki ataupun mencari tahu melalui berbagai platform yang ada tidak hanya berpatokan di media sosial.

Baca Juga: Korban Ratusan Orang, Polri Ungkap Investasi Bodong Suntik Modal Alkes

Cara mudahnya bisa memeriksanya melalui website asosiasi perencana keuangan yang resmi diantaranya IARFC, dari laman tersebut terdapat daftar perencana keuangan yang telah terdaftar resmi di OJK.

Jika masih kurang puas dengan informasi yang ada, investor bisa menghubungi customer service dari asosiasi.

Selain itu, juga perlu untuk mencari tahu siapa saja dibalik lembaga keuangan tersebut, apakah mereka semua sudah tersertifikasi melalui asosiasi atau tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya