SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Si kecil akan merayakan ulang tahun? Sebagian besar orangtua tentu sudah mulai mencari kado yang pantas untuk buah hatinya. Pada praktiknya, menentukan kado untuk anak, terlebih yang masih berusia di bawah lima tahun, bukan hal sepele. Selain belum dapat diajak memilih, tak jarang kado yang diberikan berefek negatif bagi tumbuh kembang mereka.

Lantas, apa saja yang menjadi pertimbangan orangtua dalam memilih kado untuk anak-anaknya? “Menyesuaikan dengan usia anak,” ujar Mettasari, 27, kepada Harian Jogja, Kamis (1/12).

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta ini mengaku memberi kado untuk anak perempuannya yang berusia tiga tahun berdasarkan umurnya. Tahun lalu, lanjut dia, ketika anaknya masih berusia dua tahun dia memilih boneka panda bahan kain sebagai kado.

Menurutnya, usia dua tahun identik dengan bermain, sehingga hadiah yang dipilih pun berupa mainan. Ia mengaku juga mempertimbangkan bahan boneka.

“Saya sengaja memilih bahan kain, karena jika berbahan bulu takutnya justru mengganggu kesehatan Vika [anaknya],” jelasnya.

Hal senada diungkapkan Fitriani, 32, yang memberi kado berdasarkan usia dan kebutuhan anak. “Ketika anak saya belum sekolah saya memberi kado berupa mainan edukatif, seperti papan gambar,” terang perempuan yang berprofesi sebagai wiraswasta ini.

Namun, lanjutnya, setelah Ika, anaknya yang berusia lima tahun, memasuki bangku sekolah, ia memberi kado buku atau alat tulis. Sekalipun sudah menjadi kebutuhan, alat tulis yang dipilihnya sebagai kado pun lebih menarik, yakni satu set alat tulis dengan gambar Barbie.

“Kalau motifnya seragam, anak jadi senang,” imbuhnya.

Selain usia anak, harga barang juga menjadi pertimbangan dalam memberi kado untuk anak. Aruningsih, 30, mengatakan, jarang membelikan kado yang mahal untuk anak laki-lakinya, Dian, 5, saat berulang tahun.

“Saya pasti memberi kado, tapi sekadar menghargai hari ulang tahunnya dan tidak harus mahal,” tukasnya.

Alasannya, membiasakan hidup sederhana dan ia menganggap momentum ulang tahun bukanlah satu-satunya kesempatan untuk memberi anak hadiah. Hal tersebut, sambung perempuan yang sehari-hari menjadi ibu rumah tangga ini, menjadi sarana menanamkan nilai kepada anak agar tidak memiliki kebiasaan harus merayakan ulang tahun.(Wartawan Harian Jogja/Switzy Sabandar)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya