SOLOPOS.COM - Ilustrasi pria tidur. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Bagaimana sebenarnya hukum tidur saat puasa yang kerap dianggap ibadah?

Sebagaimana diketahui, terdapat hadis yang menyebutkan tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, sebagaimana tertulis di bawah ini.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni.” (HR Baihaqi).

Meski hukumnya ibadah, umat muslim disarankan tidak memperbanyak tidur saat puasa Ramadan. Sebagaimana diungkapkan Imam al-Ghazali dalam hadis berikut ini.

Baca Juga:  Doa Lailatul Qadar Beserta Artinya, Sesuai Sunah Diajarkan Rasulullah

“Sebagian dari tata krama puasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari, hingga seseorang merasakan lapar dan haus dan merasakan lemahnya kekuatan, dengan demikian hati akan menjadi jernih.” (Imam al-Ghazali, Ihya’ Ulumid Din, juz 1, hal. 246).

Baca Juga: Magelang Kota Terkecil di Jawa Tengah, Ternyata Segini Luasnya

Hukum tidur saat puasa dianggap ibadah dengan catatan untuk mempersiapkan hal-hal yang bernuansa ibadah, salah satunya untuk mempersiapkan fisik dalam menjalankan ibadah. Sebagaimana dijelaskan Nahdlatul Ulama dalam situs resminya, NU online.

NU mengategorikan tidur saat puasa hukumnya ibadah jika memenuhi dua kriteria. Pertama, tidak untuk bermalas-malasan tapi untuk bersemangat dalam ibadah. Kedua, tidak mencampuri ibadah puasanya dengan melakukan perbuatan maksiat.

Baca Juga:  Hukum Mencium Istri Ketika Puasa, Apakah Bikin Batal?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya