SOLOPOS.COM - Masjid Agung Semarang, Kauman, Kota Semarang. (Istimewa/simas.kemenag.go.id/)

Solopos.com, SEMARANG — Sebagai ibu kota Jawa Tengah (Jateng), Kota Semarang memiliki dua masjid yang memiliki sebutan sebagai masjid agung. Kedua masjid itu yakni Masjid Agung Jawa Tengah atau yang disingkat MAJT, dan Masjid Agung Semarang atau yang akrab disebut Masjid Kauman Semarang.

Bagi warga Kota Semarang tentunya sudah cukup familiar dengan kedua masjid agung itu. Namun, bagi para pendatang yang berasal dari luar Kota Semarang, seringkali salah dalam membedakan antara Masjid Agung Jawa Tengah yang terletak di Jalan Gajah Raya, Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, dengan Masjid Agung Semarang yang berada di Jalan Alun-Alun Barat, Kauman, Kota Semarang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Diolah dari berbagai sumber, Masjid Agung Jawa Tengah dibangun sejak 2001 di atas lahan 10 hektare. Pembangunan masjid ini baru selesai pada 2006 dan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 14 November 2006.

Baca juga: Deretan Masjid Unik di Semarang, Nomor 3 dan 4 Mirip Kapal

Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah tak terlepas dari kembalinya tanah banda wakaf milik Masjid Agung Kauman Semarang. Raibnya harta wakaf Masjid Agung Kauman itu berawal dari proses tukar guling tanah wakaf Masjid Kauman seluas 119.127 hektare yang dikelola Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) bentukan Bidang Urusan Agama Departeman Agama Jateng.

Hasil perjuangan banyak pihak untuk mengembalikan banda wakaf Masjid Besar Kauman Semarang itu ahirnya berbuah manis setelah melalui perjuangan panjang. MAJT sendiri dibangun di atas salah satu petak tanah banda wakaf Masjid Besar Kauman Semarang yang telah kembali tersebut.

Arsitektur

masjid agung di semarang
Masjid Agung Jawa Tengah. (Indonesiakaya.com)

Masjid Agung Jawa Tengah atau MAJT dibangun dengan gaya arsitektural campuran Jawa, Romai, dan Islam. Arsitek bangunan ini adalah Ir. H. Ahmad Fanani dari PT Atelier Enam Jakarta.

Gaya Romawi pada MAJT terlihat dari keberadaan 25 pilar yang ada di pelataran masjid. Pilar-pilar itu bergaya koloseum Athena di Romawi dengan dihiasi kaligrasi yang indah dan menyimbolkan 25 nabi dan rosul.

MAJT, selain disiapkan sebagai tempat ibadah juga dipersiapkan sebagai objek wisata religius. Untuk menunjang tujuan itu, MAJT dilengkapi dengan wisam penginapan dengan kapasitas 23 kamar, sehingga peziarah bisa memanfaatkannya untuk menginap.

Baca juga: Ini 5 Tempat Buat Ngabuburit di Semarang, Nomor 3 Ada Kuliner Khas

Daya tarik lain MAJT adalah adanya Menara Al Husna atau Al Husna Tower setinggi 99 meter. Menara ini terdiri dari beberapa bagian yakni lantai pertama sebagai studio dakwah, lantai kedua dan ketiga sebagai Museum Kebudayaan Islam, dan di lantai ke-18 terdapat kafe yang bisa berputar 360 derajat. Sedangkan di lantai ke-19 ada menara pandang yang dilepngkapi lima teropong yang dimanfaatkan untuk melihat rukyatul hilal.

Sementara itu, Masjid Agung Semarang merupakan salah satu masjid tertua di Kota Semarang. Masjid ini didirkan pada 1170 Hijriah atau 1749 Masehi di depan depan Alun-alun Semarang.

Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, Masjid Agung Semarang juga tercatat sebagai satu-satunya masjid di Indonesia yang mengumumkan kemerdekaan Indonesia secara terbuka beberapa saat setelah diprokamasikan pada 17 Agustus 1945 silam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya