SOLOPOS.COM - PPKM Darurat Jateng. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warganya untuk tidak panik menyusul penetapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat. PPKM Darurat diberlakukan di seluruh kabupaten/kota di Jateng, 3-20 Juli 2021.

Total ada 13 kabupaten/kota di Jateng yang terkena PPKM Darurat karena masuk kategori asesmen pandemi level 4. Sementara sisanya, 22 kabupaten/kota masuk asesmen pandemi level 3.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Petunjuk pelaksanaannya hari ini sudah dikeluarkan. Instruksi Mendagri juga sudah disiapkan, mungkin sore ini atau besok sudah keluar. Seluruh kepala daerah diminta menyiapkan termasuk sosialisasi ke masyarakat. Levelnya sudah disiapkan dan tindakan tegas dilakukan. Semua mesti kompak. Insyaallah Jateng semuanya siap,” kata Ganjar, Kamis (1/7/2021).

Baca Juga: Terima Pegawai KPK Gagal TWK, Begini Respons MUI…

Ganjar meminta masyarakat tidak panik dengan penerapan PPKM Darurat itu. Tindakan yang diambil saat ini hanyalah pengetatan saja, dan semua harus mendukung.

“Jangan panik, kita hanya butuh mengetatkan saja. Tindakan-tindakan ini karena situasinya sedang tidak baik-baik saja. Memang butuh tindakan yang lebih ketat dan serius,” jelasnya.

Seluruh bupati dan wali kota di Jateng, lanjut Ganjar diminta melaksanakan PPKM Darurat dengan ketat. Sosialisasi ke masyarakat harus dilakukan secara terbuka.

Baca Juga: Perhimpunan Profesi Hukum Kristiani Soroti TWK KPK

“Bupati dan Wali Kota harus mencari jalan keluar, sehingga tidak terjadi kepanikan di tengah masyarakat. Tidak boleh ada satu pun Bupati/Wali Kota yang menawar. Semuanya harus melaksanakan dengan baik. Kalau 14 hari bisa dilakukan, maka ini bisa menekan,” tegasnya.

Jika ada masyarakat yang kesulitan selama PPKM Darurat dilaksanakan, Ganjar meminta agar menghubungi pejabat di daerahnya masing-masing. Ganjar juga meminta masyarakat melapor ke call center di kabupaten/kota atau provinsi jika mengalami kesulitan.

“Kalau ada masyarakat kesulitan, saya minta kawan-kawan kabupaten/kota membantu. Ada call center yang bisa dihubungi. TNI/Polri digerakkan, Babinsa/Bhabinkamtibmas, Camat, Kades semuanya bekerja. Saya minta Jogo Tonggo hidup, sehingga bisa membantu,” ucapnya.

Jogo Tonggo

Dari pengalaman yang sudah terjadi, Ganjar melihat praktik Jogo Tonggo di masyarakat berjalan baik. Beberapa tempat yang dikunjungi semua saling tolong menolong antar sesama warga.

Baca Juga: Ditantang Debat Terbuka soal TWK, Firli Bahuri Absen

“Masyarakat tenang saja, tidak apa-apa. Kalau ada yang kesulitan, lapor saja. Saya rasa dalam konteks karantina wilayah atau lockdown ini, semua bisa digerakkan secara kolaboratif. Pemerintah turun tangan, Jogo Tonggo sebagai kekuatan civil society bisa dioptimalkan,” ucapnya.

Ganjar meminta seluruh masyarakat Jateng mendukung program PPKM Darurat ini. Jika di New Zealand ada gerakan Tim 5 juta, maka di Jateng ada Tim 35 Juta. Artinya, seluruh masyarakat diminta jadi tim untuk membantu.

“Jadi tidak perlu Bupati, Satpol PP bengok-bengok di lapangan. Kita butuh dukungan masyarakat, ayo kita bereskan ini dengan tertib protokol kesehatan. Sabar, memang tidak enak. Tapi kalau ini dilakukan, maka akan membereskan dengan cepat,” pungkasnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya