Solopos.com, SOLO -- Di bawah ini terdapat makanan khas Indonesia yang mempunyai nama unik nan nyeleneh.
Seperti diketahui, Indonesia mempunyai beragam kuliner khas dari Sabang hingga Merauke yang tentunya memiliki cita rasa yang begitu lezat.
Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19
Baca Juga: Pengakuan Pegawai KPK Sebelum Tes TWK: Rumah Didatangi Orang Tak Dikenal, Katanya dari Kementerian
Tetapi, tahukah Anda ternyata ada makanan di Indonesia yang mempunyai nama unik nan nyeleneh? Sehingga bagi yang mendengar namanya langsung berpikiran ngeres.
Berikut ini lima makanan Indonesia yang mempunyai nama nyeleneh dan unik, yang Solopos.com rangkum dari berbagai sumber.
Baca Juga: Cegah Penuaan Dini dengan DNA Salmon Skin Booster di Ella Skin Care, Harganya Terjangkau!
Makanan Indonesia dengan Nama Unik
1. Memek Simeulue
Jika memek dalam bahasa Indonesia kerap dikaitkan dengan nama organ vital perempuan, berbeda di Aceh.
Di daerah yang dijuluki Serambi Mekkah itu mempunyai makanan unik bernama Memek khas Simeuleu.
Baca Juga: Tak Hanya Markis Kido, Ini Tokoh dan Artis yang Meninggal Setelah Olahraga
Memek khas Simeulue ini mirip seperti bubur yang bertekstur renyah. Bubur satu ini terbuat dari gula, santan dan pisang.
Jika kamu lagi mengunjungi Simeulue di Aceh, jangan lupa cicipi makanan unik khas Indonesia ini ya!
Baca Juga: Ternyata Ada 29 Bule yang Menetap di Solo, dari Mana Asalnya?
2. Es Dawet Jembut Kecabut
View this post on Instagram
Meski terkesan jorok, ternyata Es Dawet Jembut Kecabut ini merupakan minuman menyegarkan khas Purworejo, Jawa Tengah.
Kenapa dinamai Es Dawet Jembut Kecabut? Hal ini dikarenakan lokasinya berada di sebelah timur Jembatan Butuh, Kecamatan Butuh sehingga disingkat Jembut Kecabut.
Baca Juga: Viral Penonton Film Horor Conjuring Kesurupan, Efek Bioskop Kelamaan Tutup?
Selain nama yang unik, warna dawet di sini juga berbeda dengan lainnya karena berwarna hitam.
Meski memiliki nama unik dan nyeleneh, kuliner satu ini patut kamu coba saat berkunjung ke Purworejo.
Baca Juga: Gaya Baru Gibran, Pakai Kacamata Hitam dan Kemeja Kekinian
3. Kupat Jembut
View this post on Instagram
Sama seperti dua kuliner di atas, makanan Indonesia satu ini juga memiliki nama unik nan nyeleneh.
Kuliner dari Semarang, Jawa Tengah ini muncul satu satu sekali saat Lebaran. Ketupat yang berisi tauge ini juga menjadi tradisi Syawalan di Kota Semarang.
Baca Juga: Ramai Kepala Daerah Main Media Sosial, Citra atau Kerja Nyata?
Tauge yang keluar dari ketupat ini menyerupai rambut kemaluan kemudian warga setempat membuat istilah Kupat Jembut.
Kupat Jembut merupakan simbol kesederhanaan karena ketika tradisi ini dimulai sekitar tahun 1950-an. Warga yang usai perang ingin memperingati syawalan dengan bahan makanan yang lebih sederhana sebagai bentuk keprihatinan.
Baca Juga: Waspada Kota Solo Berisiko Tinggi Penyebaran TBC, Kenali Gejalanya Sedini Mungkin
4. Kontol Kejepit
View this post on Instagram
Ada lagi makanan yang memiliki nama unik di Indonesia, yakni Kontol Kejepit.
Makanan khas Bantul, DIY ini terkesan porno karena menggunakan nama alat kelamin laki-laki.
Baca Juga: Ini 6 Keuntungan Beli Tiket Pesawat Secara Online
Padahal aslinya kue satu ini memiliki nama lain, yakni kue adrem. Tetapi, karena kue ini bentuknya merupai alat kelamin laki-laki diberi nama Kontol Kejepit alias Tolpit.
Makanan yang terbuat dari tepung beras ini memiliki rasa yang manis dan lezat. Harganya pun cukup murah, yakni Rp1.000 saja per buah.
Baca Juga: Viral Bocah Disunat Teriak Kesakitan, Yakin Masih Mau Nyakitin Cowok?
5. Peler Kambing
View this post on Instagram
Makanan khas Palembang, Indonesia ini memiliki nama unik nan menggelitik. Seperti yang diketahui, dalam kehidupan sehari-hari, peler kerap dikaitkan dengan testis pria.
Padahal di Palembang peler kambing merupakan jajanan sederhana yang terbuat dari pisang. Sebetulnya ada nama lain dari kuliner satu ini, yakni pempek pisang.
Baca Juga: Oalah, Begini To Cara Charge HP Biar Cepat Penuh
"Nama aslinya adalah pempek pisang. Tapi sekarang masih banyak juga warga yang menggunkana nama tersebut saat berjualan maupun jajan," ungkap RM Ali Hanafiah, sejarawan Sumatra Selatan, dikutip dari Liputan6.com.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
