SOLOPOS.COM - Ilustrasi berkendara menerjang banjir. (Youtube)

Solopos.com, SOLO – Indonesia memasuki musim penghujan. Selama beberapa hari ke depan, hujan deras diprediksi terjadi di sejumlah wilayah. Hujan seringkali menimbulkan genangan air di beberapa tempat, termasuk jalan protokol.

Menerjang genangan air atau banjir sebenarnya tidak baik bagi pengendara kendaraan bermotor. Apalagi sejumlah penyedia jasa asuransi tidak memberikan perlindungan terhadap kerusakan kendaraan akibat banjir lantaran dianggap cukup fatal.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Dikutip dari berbagai sumber, Rabu (1/1/2020), banjir mengakibatkan kerusakan fatal pada mesin kendaraan. Sebab, sejauh ini belum ada kendaraan bermotor yang didesain anti-air untuk menerjang banjir. Jika dipaksa menerjang banjir, maka mesin kendaraan akan mengalami water hammer.

Water hammer adalah keadaan mesin kendaraan mati mendadak akibat banyaknya air yang masuk ke dalam ruang bakar. Air ini masuk lewat air intake dan mendapat tekanan besar di ruang silinder oleh piston yang mengakibatkan kerusakan.

Akibatnya, keadaan tersebut membuat setang piston bengkok, ring piston rusak, dinding silinder baret, dan yang terparah adalah head silinder melengkung. Jika terjadi water hammer, maka biaya perbaikannya cukup mahal.

Itulah sebabnya sejumlah pakar menyarankan pengendara tidak nekat menerobos banjir. Selain mengakibatkan water hammer, hal itu juga berisiko merusak bagian elektronik kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya