SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3kg alias gas si melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo memprediksi ada kenaikan 10 persen kebutuhan elpiji 3 kilogram (kg) atau gas melon selama Ramadan hingga Lebaran nanti.

Kenaikan ini dipicu peningkatan aktivitas masyarakat baik rumah tangga maupun pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pemenuhan kebutuhan tersebut dijamin pemerintah pusat dengan melakukan penambahan pasokan gas bersubsidi itu ke daerah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Sukoharjo, Sutarmo, mengatakan seperti Ramadan tahun lalu, kebutuhan gas melon baik lima hingga 10 persen daripada hari biasa.

Baca Juga: Heboh, Sasa Duta Santan Ajak Ibu-Ibu Banaran Sukoharjo Berjoget Tiktok

Meski demikian kenaikan kebutuhan gas melon saat puasa hingga Lebaran diperkirakan masih bisa berubah. Apalagi dalam kondisi pandemi virus Corona dengan pembatasan kegiatan masyarakat oleh pemerintah.

“Kami sudah berkoordinasi dan meminta tambahan pasokan gas 3 kilogram pada pemerintah. Pemerintah menjamin penuh kebutuhan elpiji bersubsidi ini,” katanya, Senin (5/4/2021).

Merujuk data, kuota gas melon Kabupaten Sukoharjo mencapai 29.621 tabung per hari. Menurut Sutarmo, sejak wabah virus Corona melanda Indonesia, konsumsi gas melon meningkat.

Baca Juga: Terkait Kasus Korupsi Asabri, Hotel Brothers Solo Baru Sukoharjo Disita Kejakgung

Sektor Rumah Tangga Paling Tinggi

Namun demikian ia tidak memerinci besaran peningkatan tersebut. Pemakaian gas 3 kilogram paling tinggi ada pada sektor rumah tangga. Disdagkop dan UKM terus mengawasi dan memantau distribusi serta stok gas 3 kilogram tersebut.

Dari hasil pengawasan, stok gas 3 kilogram masih aman. Belum ada gejolak di pasaran dengan kenaikan harga maupun kelangkaan barang. Elpiji bersubsidi juga masih mudah didapatkan warga hingga pelosok desa.

Pemkab akan semakin meningkatkan pengawasan menjelang Ramadan hingga Lebaran nanti. “Stok masih aman dan distribusi lancar. Gas tiga kilogram masih mudah dibeli sampai di pelosok desa,” lanjutnya.

Baca Juga: 47 Siswa SMAN 1 Sukoharjo Tak Dapat Izin Orang Tua Ikut PTM, Apa Alasannya?

Pemkab Sukoharjo pada 2021 mendapat pasokan gas melon dari pemerintah sebanyak 34.461 Metrix Ton (MT). Perinciannya, untuk UMKM 8.270 MT, rumah tangga 22.400 MT, petani 1.723 MT, dan lain lain 2.067 MT.

Elpiji bersubsidi ini penggunaanya tidak hanya untuk masyarakat miskin, namun juga diajukan untuk memenuhi kebutuhan petani. Sasaran salah satunya untuk memenuhi kebutuhan selama tanam padi.

“Apabila kurang [kebutuhan elpiji 3 kilogram] masih bisa dilakukan penambahan melalui mekanisme pengajuan tambahan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya