Solopos.com,WONOGIRI — Lokasi isolasi terpadu atau isoter untuk pasien Covid-19 di Gedung PGRI Wonogiri bisa menelan anggaran ratusan juta rupiah setiap bulan. Pemkab tengah menyiapkan fasilitas isoter lain.
Seluruh biaya operasional pasien selama menjalani isolasi di fasilitas isoter ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Berdasarkan hitung kami, jika kapasitasnya full, biaya operasional di fasilitas isoter Gedung PGRI bisa mencapai Rp800 juta dalam sebulan. Kalau saat ini ada 53 warga di sana,” kata Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat ditemui kompleks Sekretariat Daerah Kabupaten Wonogiri, Senin (9/8/2021).
Pria yang akrab disapa Jekek itu mengatakan Gedung PGRI bisa menampung 200 pasien. Anggaran ratusan juta itu digunakan untuk memenuhi beragam kebutuhan, mulai dari makan tiga kali sehari hingga biaya untuk fasilitas lainnya.
Sumber Dana
Jekek mengatakan anggaran operasional isoter di Gedung PGRI diambil dari belanja tidak terduga (BTT). Kini tengah dilakukan penambahan anggaran untuk BTT dengan cara melakukan rasionalisasi anggaran. Sebab beberapa waktu lalu BTT tinggal sekitar tiga miliar rupiah.
“Seluruh anggaran di OPD juga sudah dirasionalisasi. Ini diterapkan untuk menambah kekuatan BTT. Awalnya BTT kami Rp10 miliar. Saat ini kami masih melakukan inventarisasi total BTT yang dimiliki,” ungkap dia.
Awalnya, kata dia, jumlah warga yang menjalani isolasi di Gedung PGRI sedikit. Namun, saat ini warga yang terpapar Covid-19 mulai mau menjalani isolasi di sana. Masyarakat mulai menyadari kondisi saat ini ini sangat infeksius. Sosialisasi dan edukasi yang dilakukan kepada masyarakat sudah berjalan cukup baik.
“Untuk membuktikan Covid-19 sangat infeksius, kami melakukan tracing terhadap keluarga yang terpapar Covid-19 dan menjalani isoman di rumah. Hasilnya sejumlah anggota keluarga positif Covid-19. Ada pemahaman saat isoman tidak sesuai SOP bisa menularkan kepada yang lain. Di Gedung PGRI, ada tiga orang dalam satu keluarga yang menjalani isolasi di Gedung PGRI,” kata dia.
Baca Juga: Stok Vaksin Covid-19 di Wonogiri Habis, Begini Langkah Pemkab
Aglomerasi Isoter
Di sisi lain, saat ini Pemkab Wonogiri menginventarisasi lokasi mana saja yang bisa digunakan untuk isoter. Fasilitas isoter itu bisa menggunakan gedung-gedung sekolah, seperti SMP atau SD.
“Kalau bahasa saya aglomerasi Wonogiri. Tiga atau empat kecamatan besar kita gabung menjadi satu dan punya fasilitas isoter di sana. Wonogiri kondisi geografisnya luas, tidak mungkin hanya terpusat di satu lokasi. Minimal ada empat fasilitas isoter di Wonogiri,” ujar dia.
Sembari menunggu lokasi isoter yang tengah disiapkan, petugas di lapangan seperti kader kesehatan telah disiapkan untuk mengawasi pasien yang menjalani isoman. Mereka dibekali peralatan sepereti oksimeter dan vitamin untuk warga yang menjalani isoman. Sehingga pengawasan warga yang isoman di rumah saat ini dioptimalkan.
Baca Juga: Makan Terjamin Hingga Tes PCR 3 Hari Sekali, Ini Deretan Fasilitas Tempat Isolasi Terpusat Wonogiri
“Adanya perubahan penanganan untuk warga isoman di rumah berpindah ke fasilitas isoter tidak mudah. Banyak warga yang merasa lebih nyaman saat menjalani isoman di rumah. Namun upaya pendekatan dan edukasi kami lakukan terus,” kata Jekek.