SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayi memakai popok. (freepik)

Solopos.com, SOLO – Ruam popok merupakan keadaan yang sering terjadi pada bayi. Menurut salah satu dokter di Rumah Sakit (RS) JIH Solo, dr. Arieffah, Sp. KK, sekitar 7-35% bayi mengalami ruam popok, tersering terjadi pada bayi berusia 9-12 bulan.

“Ruam popok atau yang sering kita sebut sebagai diaper dermatitis, nappy rash atau dermatitis iritan merupakan peradangan spesifik di derah yang tertutupi oleh popok, yaitu daerah paha, bokong dan anal,” ujar Arieffah dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Sabtu (21/5/2022).

Dia menjelaskan, biasanya ruam popok ini terjadi pada bayi dengan popok yang selalu basah dan jarang diganti. Selain itu, ruam popok juga dapat terjadi pada pasien-pasien yang menggunakan popok untuk menampung urin atau feses.

Bukan hanya membuat bayi rewel, ruam popok jika tidak ditangani sejak awal bisa menyebabkan luka. Bayi dengan ruam popok juga akan tampak iritabel, gelisah dan mudah menangis sampai dengan perubahan pada pola makan dan tidur.

Oleh karena itu, untuk mencegah ruam popok pada bayi ada beberapa hal yang dapat orang tua lakukan di rumah:

Baca Juga: One Stop Dental Care Rumah Sakit JIH Solo, Atasi Tuntas Masalah Gigi

Dokter di Rumah Sakit (RS) JIH Solo, dr. Arieffah, Sp. KK (Istimewa)
Dokter di Rumah Sakit (RS) JIH Solo, dr. Arieffah, Sp. KK (Istimewa)

1.Sering mengganti popok

Menginformasikan kepada orang tua, dan pengasuh untuk lebih seksama memperhatikan kondisi popok anak. Membiarkan popok basah terlalu lama berkontak dengan kulit akan menyebabkan gejala bertambah berat dan pengobatan akan lebih sulit.

2. Menghentikan pemakaian popok sekali pakai untuk sementara

Mengusahakan agar bayi tidak selalu menggunakan popok sekali pakai, yang memungkinkan kulit bayi tetap kering.

3. Menghindari celana ketat berbahan sintetis.

Untuk mencegah ruam popok pada bayi selanjutny adalah menggunakan pakaian berbahan 100% katun dan longgar

4. Mengganti merk produk popok tertentu atau merk detergent laundry

Kulit bayi sering kali lebih sensitif terhadap produk popok atau detergent laundry pakaian tertentu. Dengan mencoba mengganti atau menghentikan penggunaan popok atau detergent laundry yang digunakan diharapkan dapat memperbaiki gejala

5. Menggunakan ukuran popok yang sesuai

Penggunaan popok dengan ukuran yang terlalu sempit menyebabkan iritasi daerah popok

6. Membeli krim popok yang sesuai dengan masalah kulit anak

Penggunaan krim popok yang tidak sesuai dapat menyebabkan daerah kemerahan bertambah lebar dan radang bertambah berat. Jika bingung dapat langsung datang berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit.

7. Tidak menggunakan baby wipes tissue bayi untuk menyeka daerah popok

Gesekan tissue popok pada bokong bayi dapat menyebabkan iritasi lanjutan pada daerah yang sedang meradang.

Baca Juga: Brain and Spine Center Rumah Sakit JIH Solo, Solusi Masalah Neurologis

Untuk mencegah ruam popok pada bayi tips lain adalah dengan memilih sabun bayi dan detergent yang tidak mengandung pewangi, jangan menggosok-gosok daerah popok. Selain itu, para orang tua juga menghindari makanan bersifat asam yang akan diberikan kepada bayi dan segera mengobati jika bayi mengalami diare.

“Hubungi dokter anak jika ruam popok pada bayi Anda tidak hilang atau berkurang dalam 2-3 hari. Dokter akan memeriksa ruam dan membuat rekomendasi yang diperlukan untuk perawatan,” ujar Arieffah.

Jika Anda ingin mengakses layanan di Rumah sakit JIH Solo jangan khawatir. Saat ini RS JIH Solo telah memiliki sarana dan prasarana yang memadai dengan layanan gawat darurat 24 jam dan jadwal dokter baik online maupun offline yang dapat di akses di www.rs-jih.co.id atau lewat Instagram @rs.jihsolo dan Facebook @rs.jihsoloofficial.

Rekomendasi
Berita Lainnya