SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pakar Kimia Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Eddy Heraldy mengungkap bahaya hand sanitizer dan disinfektan oplosan yang dibuat sendiri oleh masyarakat.

Eddy Heraldy mengatakan bahaya disinfektan dan hand sanitizer adalah racun yang memiliki efek kronis jika salah membuatnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Vanessa Angel Dijemput Polisi Lagi, Kenapa Ya?

"Disinfektan adalah racun yang efeknya bisa akut [cepat] dan dapat pula berefek kronis. Pada dasarnya, semua disinfektan berbahaya bagi manusia karena memang untuk membunuh kuman [bakteri, jamur, dan virus]," terang Eddy sebagaimana diinformasikan pada laman resmi UNS, Uns.ac.id, Selasa (7/42/2020).

Sama halnya dengan hand sanitizer, penggunaan cairan pembersih tangan ini harus dibuat sesuai standar WHO, yakni mengandung beberapa unsur kimia. Eddy Heraldy tak menyarankan pembuatan hand sanitizer oplosan yang dibuat dari bahan seadanya karena bahaya.

Disinfektan Berbahaya, Bilik Disinfeksi Klaten Pakai Semprotan Antiseptik

"Bahan utama hand sanitizer adalah alkohol atau isopropyl alkohol. Sekali lagi alkohol, bukan ciu [kadar alkoholnya masih rendah] apalagi methanol yang lebih berbahaya. Sebab, methanol kalau teroksidasi akan menjadi formalin yang kita kenal sebagai pengawet mayat, bukan untuk pengawet makanan. Dengan alkohol yang 40% saja dari minuman keras yang paling mahal sekali pun, masih tidak disarankan untuk pembuatan hand sanitizer," lanjutnya.

Video Warga Italia Sujud Berjamaah Gara-Gara Corona Hoax! Ini Faktanya

Ia menyarankan masyarakat untuk rajin cuci tangan. Cara tersebut jauh lebih efektif dibanding dengan penggunaan hand sanitizer.

"Bisa juga menggunakan daun sirih yang sudah sangat terkenal sebagai disinfektan alami, namun kurang praktis. Kalau tidak ada hand sanitizer, dari pada susah payah membuatnya. Sebaiknya, cuci tangan saja dengan sabun mandi atau sabun cuci minimal 20 detik dengan air mengalir. Maka virus akan hilang," ujarnya.

Telapak Tangan Pecah-Pecah

Senada dengan Guru Besar UNS itu, dokter yang juga penulis buku, Tan Shot Yen, mengatakan penggunaan alkohol dengan kadar cukup tinggi sangat tidak disarankan dalam hand sanitizer.

"[Telapak tangan pecah-pecah] ini pintu masuk infeksi," kata Tan Shot Yen kepada Bisnis.com, Selasa (3/3/2020).

Diserang Wabah Corona, Iran Tetap Ogah Terima Bantuan Amerika

Sebetulnya, hand sanitizer dapat mematikan banyak mikroba di tangan, dengan catatan komposisinya tepat dan digunakan secara benar.

Agar tak asal membuat hand sanitizer oplosan yang bahaya, adapun komposisi yang aman, Eddy Heraldy membeberkan caranya.

Untuk membuat hand sanitizer satu liter, bahan yang digunakan adalah alkohol 96% sebanyak 833,33 ml atau bisa menggunakan isopropyl alkohol 99,8% sebanayak 751,5 ml; H2O2 3% sebanyak 41,7 ml; dan gliserol 98% sebanyak 14,5 ml. Kemudian, ditambah air akuades demin atau air yang telah dididihkan atau steril.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya