Solopos.com, JOGJA -- Mewabahnya virus corona dari Wuhan, China, yang telah menelan puluhan korban jiwa menggegerkan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Berbagai otoritas kesehatan dunia mengimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan penularan virus berbahaya itu.
Dokter spesialis penyakit dalam RSUP dr. Sardjito Jogja, Sumardi menjelaskan pencegahan bisa dilakukan dengan cara menggunakan masker jenis N95. Pori-pori pada masker ini dibuat sedemikian rupa agar virus tidak dapat masuk ke dalam tubuh manusia.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Terpanjang di Indonesia, Ini Penampakan Underpass YIA
"Misalnya, batuk tidak sembarangan membuang dahak. Kemudian batuk, ya, memakai masker. Masker itu sangat menolong," jelas Sumardi kepada Suara.com, Sabtu (25/1/2020).
"Maksud dari virus tidak dapat masuk adalah virus itu kan ikutnya dengan droplet, artinya dalam butiran dahak. Jadi, karena dia dalam dahak, itu dahaknya tidak bisa tembus maskernya itu," tambahnya.
Polres Sukoharjo Kepada Pengendara di Lokasi Rawan Kecelakaan: Awas Ambyar!
Sementara itu, pakar saluran napas Diah mengatakan masker N95 dinilai mampu memproteksi dengan baik dibanding masker biasa. Tetapi, yang perlu diperhatikan cara pakai masker N95. Diah mengatakan masker N95 saat digunakan akan menimbulkan efek kurang nyaman karena sangat rapat.
"Kalau pakai masker N95 kok masih nyaman bernapas, biasanya pakainya salah," ungkap Diah kepada Detik.com, Jumat (24/1/2020).
Festival Komukino "Semarangan, Kas!" Digelar Lagi Universitas Semarang
Untuk harganya, masker N95 dalam situs belanja online dibanderol seharga Rp55.000 per 20 lembar.
Jika sulit menemukan masker jenis ini, Sumardi memperbolehkan menggunakan masker biasa.
"Kalau tidak, ya didobel tiga lapis supaya jangan sampai tembus," tukasnya.