SOLOPOS.COM - Ilustrasi persebaran virus corona pemicu Covid-19 di udara. (Bisnis)

Solopos.com, SOLO–Rentetan aksi demo yang digelar belakangan ini menimbulkan tudingan bahwa virus Corona merupakan flu biasa. Dalih dalam klaim itu yakni jika dalam dua pekan tidak ada yang sesak atau kejang-kejang.

Klaim itu diunggah oleh akun Instagram @teluuur, Jumat (9/10/2020). Pesan itu berbunyi, “Demo besar2an di seluruh penjuru Indonesia apabila dua minggu tidak ada yang sesak atau kejang2 fix pandemi cuma ilusi. Corona tak lebih dari flu biasa.”

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Akun @teluuur mengunggah teks itu dengan keterangan “STOP CORONA PHOBIA & KATAKAN TIDAK PADA VAKSINASI.” Hingga Senin (12/10/2020), unggahan itu disukai sedikitnya 15.416 pengguna Instagram.

Penelurusan Solopos.com terkait klaim menemukan virus Corona bukanlah flu biasa. Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo menyatakan hingga kini belum ada satu ahli pun yang bisa menjelaskan penyakit akibat virus Corona (Covid-19) secara detail seperti penyakit-penyakit lainnya.

Patuhi Protokol Kesehatan

Oleh karena itu, Doni mengajak seluruh masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan 3M. Protokol itu meliputi memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumumnan serta mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir.

“Jangan anggap enteng Covid-19. Hingga kini, belum ada satu pun ahli di dunia ini yang bisa menjelaskan Covid-19 secara detail seperti penyakit-penyakit lain,” kata Doni, dalam keterangan pers yang digelar secara virtual, Jumat (9/10/2020).

Ini Pentingnya Jujur terhadap Status Positif Covid-19 yang Dialami

Tak hanya itu, Covid-19 memiliki gejala yang beragam bergantung pada daya tahan tubuh masing-masing individu. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan gejala umum Covid-19 yakni demam, batuk kering, dan kelelahan.

Namun, ada pula gejala yang tidak umum seperti rasa tidak nyaman dan nyeri, nyeri tenggorokan dan diare. Selain itu, ada pula konjungtivitis atau mata merah, sakit kepala dan hilangnya indera perasa atau penciuman.

Ruam pada kulit atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki juga menjadi salah satu gejala tidak umum Covid-19.

Dari 95 Peserta Demo Di Jogja Yang Ditangkap, Satu Orang Dinyatakan Reaktif

Gejala Serius

Covid-19 juga menunjukkan gejala yang serius yakni kesulitan bernapas atau sesak napas. Lalu, nyeri dada atau rasa tertekan pada dada dan hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak.

Gejala ini rata-rata akan muncul 5-6 hari setelah seseorang kali pertama terinfeksi virus SARS-CoV-2. Fejala ini juga muncul pada hari ke-14.

“Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami gejala serius. Selalu hubungi dokter atau fasilitas kesehatan yang ingin Anda tuju sebelum mengunjunginya. Orang dengan gejala ringan yang dinyatakan sehat harus melakukan perawatan mandiri di rumah,” tulis WHO, dikutip dari laman resminya who.int.

Tak hanya itu, Covid-19 juga berbeda dengan flu biasa atau flu musiman. Dikutip dari Detik.com mengacu pada data WHO menyebutkan flu biasa memiliki jumlah kasus sekitar 1 miliar per tahun dengan tingkat kematian kurang dari satu persen.

Sedangkan, data Worldometers per 12 Oktober 2020 menyebutkan jumlah kasus Covid-19 di dunia mencapai 37.755.013 orang. Dari jumlah itu, 1.081.508 orang dinyatakan meninggal dunia atau setara 4 persen. Selain itu, ada 28.361.454 orang lainnya dinyatakan sembuh.

Berdasarkan analisis di atas, klaim bahwa Covid-19 merupakan flu biasa merupakan klaim keliru. Hal ini masuk ke dalam kategori disinformasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya