Jamur Pestalotiopsis Urai Sampah Plastik

ilustrasi

NEW ENGLAND—Sejumlah peneliti dari Universitas Yale berhasil mengidentifikasi jenis jamur dengan kemampuan mengurai sampah plastik. Penemuan ini memberi harapan pada penanganan limbah plastik penyebab gangguan lingkungan.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Jenis jamur tersebut ditemukan di hutan Amazon dalam ekspedisi Rainforest and Laboratory yang digelar kampus setempat. Jamur ber-genus Pestalotiopsis diketahui mampu mengurangi polyester polyurethane (PUR) yang bersumber dari sampah plastik baik cair maupun padat.

PUR adalah bahan polimer yang banyak digunakan dalam berbagai industri seperti produk plastik, karet, ban serta beberapa peralatan elektronik. Tidak semua Pestalotiopsis memiliki kemampuan mengurai PUR, melainkan hanya beberapa jenis saja.

“Isolasi dua mikrospora Pestalotiopsis dapat tumbuh pada materi PUR sebagai sumber karbon baik di lingkungan aerobik maupun anaerobik,” demikian kutipan abstrak penelitian yang diterbitkan dalam Applied and Environmental Microbiology edisi Maret 2012 dan dilansir melalui website resminya.

Karakter molekul pada jenis jamur yang jarang ditemui ini menunjukkan, serin hidrolase memiliki kemampuan untuk mengurangi PUR. Jamur tersebut dapat hidup pada lingkungan tanpa kadar oksigen dan hanya bergantung pada PUR sebagai sumber karbon.

Para peneliti menegaskan, jamur ini merupakan bagian penting dalam bioremediasi yakni upaya pengurangan sampah dan polutan melalui proses biologis. Keragaman metabolis dunia mikrobial turut mendukung upaya ini.

Keberadaan polimer sintetis untuk keperluan industri dinilai menjadi ancaman serius bagi lingkungan saat ini. Harganya yang murah dianggap menjadi pemicu banyaknya kalangan industri yang memanfaatkannya. Dikutip dari Plasticsrecyclers.eu, produksi plastik dunia terus meningkat drastis. Pada 1950 produksinya hanya 1,5 juta ton, namun pada 2006 melonjak hingga 245 juta ton.