SOLOPOS.COM - Salah satu penjual jamu Jun di Kuliner Malam Kauman sedang melayani pembeli, Sabtu (16/7/2022) malam. (Solopos.com/Dickri Tifani Badi)

Solopos.com, SEMARANG — Minuman tradisional khas Kota Semarang, jamu jun, menjadi salah satu jajanan yang diburu dalam Kuliner Malam Kauman di Alun-alun Masjid Agung Kota Semarang, akhir pekan lalu.

Kuliner Malam Kauman resmi dibuka Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Jumat (15/7/2022) kemarin. Kawasan kuliner tersebut mengadopsi Pasar Malam Semawis yaitu digelar tiga hari setiap pekan, pada Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ternyata, Kuliner Malam Kauman ada yang menjajakan khas Kota Semarang. Salah satunya, jamu jun, yang sudah tidak asing bagi sebagian warga asli Ibu Kota Jawa Tengah (Jateng).

Berbagai macam makanan mulai modern hingga tradisional, juga memenuhi stan-stan kuliner. Meski begitu, banyak pengunjung yang justru langsung memburu ke stan yang menjual jamu jun.

Hal itu yang dialami oleh Adi, warga Ngaliyan rela-rela jauh-jauh untuk menikmati suasana sore hingga malam hari, dirinya memilih datang ke Kuliner Malam Kauman. Menurutnya, tempat ini cocok ketika ada waktu luang di luar pekerjaan.

Baca juga: Siap-Siap! Kuliner Malam di Kauman Semarang Dibuka Sore Ini

Saat Adi berkeliling stan-stan kuliner, pandangan matanya langsung tertuju pada salah satu minuman khas Kota Semarang, yakni jamu jun. Di tambah, saat menikmati jamu jun bisa mengobati rasa rindunya yang sekian lama tidak mencicipi kembali.

”Itulah yang membuat saya kaget, sehingga saya mencoba untuk mendatangi stan kuliner khas Kota Semarang. Dalam benak saya, kok bisa yah jamu jun itu masih ada,” ujarnya di sela menikmati jamu jun, Sabtu (16/7/2022) malam.

Menurut Adi, menemukan jamu jun di Kuliner Malam Kauman merupakan sesuatu yang luar biasa. Hal ini dikarenakan minuman ini sudah sulit ditemukan di Kota Semarang.

Baca juga: Ini Dia Jamu Jun, Kuliner Khas Semarang yang Diburu Saat Musim Penghujan

Menurut Adi, rasa jamu jun masih bertahan sejak dulu hingga sekarang. Mulai dari rasa gurih dan manis, serta pedas terasa di tenggorokan.

”Saya tahu persis rasanya, jika diminum aroma rempah terasa di hidung. Kemudian ketika diminum yang pertama terasa yaitu lidah terasa pedas hangat rempah rempah. Dan mengalir ke tenggorokan. Dan di tenggorokan kenikmatan jamu jun itu itu yang membuat ciri khasnya, hangat, pedas rempah, manis dan gurih,” jelasnya.

Untuk harganya pun sangat terjangkau untuk semua kalangan. Pasalnya, satu mangkok kecil dibandrol seharga Rp8.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya