SOLOPOS.COM - Ilustrasi jamu. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Jamu buatan Indonesia kabarnya siap diuji coba untuk obat herbal virus corona. Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengambang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania, mengatakan izin uji klinis penggunaan jamu di RS Darurat Wisma Atlet telah dilakukan.

Menurutnya jmu memiliki manfaat meredakan badai sitokin yang menyebabkan kematian pasien positif terinfeksi virus corona.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Inggrid Tania menambahkan, banyak bahan herbal di Indonesia yang berpotensi dijadikan jamu sebagai obat virus corona.

“Sebenarnya banyak herbal Indonesia yang berpotensi. Karena penelitian sampai tingkat hewan coba sudah menunjukkan hasil yang demikian,” terangnya dalam diskusi daring seperti dikutip dari Suara.com, Selasa (28/4/2020).

Geger Video Begal di Dekat Balai Kota Solo, Korbannya Ibu-ibu

Namun masih butuh uji klinis pada pasien lewat penelitian yang baku.

“Banyak sekali herbal yang berpotensi. Tapi kembali lagi perlu dibuktikan dengan uji klinik pada pasien langsung lewat prosedur penelitian baku. Bukan sekadar uji coba pakai dan dikasih sekadar testimoni,” imbuh dia.

Inggrid Tania menegaskan khasiat tanaman herbal Indonesia tidak kalah dengan China. Seperti empon-empon yang bisa meredakan gejala seperti demam, meriang, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan.

Ada juga penelitian biofarmatika yang dilakukan UI dan IPB menyebutkan jambu biji, kulit jeruk, daun kelor, potensi anti-virus dari sambiloto dan tanaman lainnya.

Janda Tua Sebatang Kara di Kampung Sidomulyo Sragen Ngaku Tak Pernah Dibantu Pemerintah

Herbal Indonesia

Jadi, dia meyakini jika tanaman herbal di Indonesia tak kalah khasiatnya dengan China.

Menurut Inggrid Tania, penggunaan obat herbal dari China untuk pasien corona justru mematikan pasar jamu Indonesia. dia juga menyoroti efek pemberitaan tentang satgas DPR membagikan obat herbal China ke rumah sakit rujukan corona di Indonesia.

Hal itu justru membuat masyarakat memburu obat-obatan herbal China sehingga muncul obat palsu. “Ini kan sebenarnya secara ekonomi juga merobohkan pasar jamu atau herbal Indonesia. juga karena herbal China ini mendapat kesempatan dipakai di rumah sakit rujukan sementara jamu atau herbal Indonesia belum mendapatkan kesempatan tersebut,” tandasnya.

Rapid Test Positif, 4 Remaja Sragen Klaster Temboro Uji Swab

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya