SOLOPOS.COM - Ketua Satgas Covid-19 Kelurahan Jagalan, Murjioko menunjukkan kemasan produk herbal yang berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh untuk menangkal Covid-19 di Jl. Bromantakan No.22, Kelurahan Punggawan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Senin (7/12/2020). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO – Obat herbal Contravid untuk mencegah maupun untuk obat Covid-19 semakin diminati banyak orang, termasuk dari mancanegara.

Penemu Contravid, Tri Dewo Putro, mengaku kewalahan memenuhi permintaan jamu tersebut. Permintaan meningkat karena khasiat jamu diklaim mampu menyembuhkan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga yang memesan dari dalam kota hingga berbagai negara, antara lain Amerika Srikat dan Singapura.

“Yang penting harus percaya pada ramuan pasti sembuh. Saya yang bikin ikhlas,” kata dia kepada Solopos.com, saat ditemui di rumahnya Jl. Bromantakan No.22, Kelurahan Punggawan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Senin (7/12/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Kasus Covid-19  Naik Terus, RS di Solo, Klaten dan Sragen Ini Nyaris Overload

Dewo, sapaan akrabnya, mematok jamu bermerek Contravid seharga Rp50.000 per 250 mililiter. Namun, bagi warga yang membutuhkan untuk pengobatan Covid-19 dan tidak mampu membeli, bisa mendapatkan jamu ini secara cuma-cuma alias gratis.

“Saya mendapatkan pesanan dari dua instansi aparat semua. Sering pesan 100 botol. Pesan 200 botol. Sisanya saya bagi-bagikan,” kata dia.

Dia mengatakan, warga yang ingin meningkatkan imun atau pencegahan paparan Covid-19 dapat meminum satu kemasan 250 mililiter selama tiga hari. Sedangkan untuk pengobatan dapat minum satu kemasan per hari selama lima sampai tujuh hari.

Diawetkan Posisi Duduk, Jenazah Ditolak Masuk ke Pemakamannya Sendiri

Solopos.com mencicipi racikan jamu Contravid tersebut. Jamu memiliki campuran rasa manis, pedas, dan sedikit pahit. Satu tenggakan jamu membuat badan terasa hangat. Dewo memakai sekitar 30 –rempah-rempah untuk jamu tersebut.

Menurut Dewo, melakukan produksi sekitar 3.000 kemasan per bulan di Kabupaten Sragen. Produksi terbatas karena sedang dalam proses perizinan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Ketua Satgas Covid-19 Kelurahan Jagalan, Murjioko, menjelaskan memberikan Contravid kepada tiga warga setempat yang menjalani isolasi mandiri akibat terkonfirmasi positif Covid-19 pekan lalu. Ketiga warga pulih setelah minum obat herbal tersebut.

“Untuk warga yang Covid-19, kami disuplai Pak Dewo. Kami datang lagi untuk 10 warga yang positif. Semua warga isolasi mandiri di rumah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya