SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

SUKOHARJO – Komisi IV DPRD Sukoharjo berharap pemerintah tidak tergesa-gesa menghapus Jamkesda. Sementara itu dengar pendapat Komisi IV dengan satuan kerja terkait kemarin diwarnai ketegangan antara Wakil Ketua DPRD, Nurdin dan anggota komisi, Samrodin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Harapan kami program Jamkesda tidak dihapus terlebih dahulu sebelum ada sinkronisasi data,” ujar Sekretaris Komisi IV, Sri Joko ketika ditemui seusai dengar pendapat yang dipimpin Ketua Komisi IV, Darsono, Kamis (16/2/2012). Pemkab Sukoharjo memang menghapuskan Jamkesda dan tak lagi melayani Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) karena seperti dinyatakan Bupati Wardoyo Wijaya sebelum ini, seluruh pembiayaan pelayanan warga miskin akan ditanggung oleh Jamkesmas dari pemerintah pusat.

Ekspedisi Mudik 2024

Lebih lanjut Sri Joko menjelaskan, selama proses sinkronisasi data Pemkab diminta membuat kebijakan khusus.untuk keluarga miskin (Gakin) yang tidak masuk data Jamkesmas maupun data validasi Gakin. Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Guntur Subiyantoro mengatakan pihaknya mengakui masih menemukan Gakin yang tidak masuk validasi. Terbukti, dari bulan Januari hingga 10 Februari 2012 masih ditemukan pasien Gakin yang tidak masuk dalam data hasil validasi. Ironisnya, Gakin tersebut juga tidak masuk dalam data peserta Jamkesmas.

“Dari 25 pasien Gakin yang diterima Dinas Kesehatan, hanya empat saja yang masuk data validasi. Sisanya yang 21 tidak masuk data dan juga tidak masuk dalam daftar peserta Jamkesmas,” ungkap dia. Namun, papar dia, karena pasien tersebut masuk sebelum 10 Februari, DKK masih masih bisa melayaninya. Sebab ketika itu dia membawa Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Hanya saja, setelah keluar peraturan Bupati yang menghapus SKTM per 10 Februari, DKK tidak bisa lagi menerima pasien ber-SKTM.

Pada bagian lain dengar pendapat di gedung Dewan sempat panas karena dua anggota Dewan yakni Nurdin dan Samrodin bersitegang. Samrodin yang menanyakan persoalan ke salah satu satuan kerja mendadak disetop Nurdin. “Biarkan dulu agar pendapatnya diutarakan. Kuping saya keri mendengar ini,” teriak Nurdin lantang. Debat sengit kedua anggota Dewan itu pun tak pelak lagi berlangsung sengit. Debat keduanya baru berhenti ketika sejumlah anggota Dewan lainnya menenangkan keduanya.

JIBI/SOLOPOS/Iskandar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya