SOLOPOS.COM - Ilustrasi kartu BPJS Kesehatan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Jaminan kesehatan di rumah sakit umum daerah (RSUD) beberapa daerah sudah tidak lagi mampu melayani pasien BPJS Kesehatan yang akan rawat inap di kelas III.

Semarangpos.com, SEMARANG – Anggota DPRD Jawa Tengah (Jateng) mendorong diperbanyaknya pelayanan kesehatan dengan pendirian rumah sakit swasta di daerah demi mengatasi membeludaknya pasien Badan Penyelenggera Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut anggota DPRD Jateng Karsono pelayanan kesehatan di rumah sakit umum daerah (RSUD) yang ada sekarang sudah tidak lagi mampu melayani pasien BPJS Kesehatan yang akan rawan inap di kelas III. “Semakin banyaknya jumlah peserta BPJS Kesehatan dan penerima bantuan iuran [PBI] rumah sakit, menyebabkan pelayanan kesehatan RSUD di sejumlah daerah tidak mampu menampung pasien di kamar kelas III,” katanya di Semarang, Selasa (15/3/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Padahal berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI No. 228/Menkes/SK/III/2002 tentang Pedoman Penyusunan Pelayanan Minimal RSUD, kebutuhan tempat tidur (TT) adalah satu TT untuk 1.500 penduduk dengan jumlah pasien miskin 100 persen terlayani. Dengan jumlah peserta BPJS Kesehatan dan PBI tercatat sebanyak 14.151.037 orang, maka pelayanan kesehatan kelas III di RSUD tidak mampu melayani jumlah penduduk miskin yang akan rawat inap.

Bila pasien kelas III ingin rawat inap di RSUD, terpaksa harus naik ke kelas II atau kelas I, dengan konsekuensi mengeluarkan biaya tambahan untuk kamar sehingga memberatkan pasien miskin.

“Kami mendorong pelayanan kesehatan diperbanyak pendirian rumah sakit swasta agar dapat melayani kebutuhan pasien BPJS Kesehatan dan PBI yang akan rawa inap di kelas III,” ujar Karsono.

Di samping memperbanyak rumah sakit swasta, menurut anggota dewan dari PKS cara lain yang bisa dilakukan yakni dengan melimpahkan pasien ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang memiliki fasilitas pelayanan rawat inap. Puskesmas di Jateng yang telah memiliki fasilitas rawat inap tercatat sebanyak 318 Puskesmas. “Tentunya Puskesmas rawat inap harus meningkatkan pelayanan,” imbuhnya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya