SOLOPOS.COM - Kartu BPJS (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, JAKARTA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan meraup sedikitnya Rp18,412 triliun dari iuran peserta BPJS Kesehatan selama semester I 2014.

Direktur Hukum, Komunikasi, Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan Purnawarman Basundoro, menyebutkan hingga 8 Agustus 2014, total peserta BPJS Kesehatan mencapai 126.487.166 jiwa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Karena kepesertaannya bersifat wajib, BPJS Kesehatan menargetkan semua penduduk Indonesia yang berjumlah 257,5 juta jiwa dapat terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan paling lambat pada tanggal 1 Januari 2019 mendatang dengan tingkat kepuasan 75%,” ujarnya saat konferensi pers Evaluasi Program BPJS Kesehatan semester I, di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Purnawarman menyampaikan BPJS Kesehatan telah membayarkan klaim kepada fasilitas kesehatan sejumlah Rp16,415 triliun.

Dari laporan 12 Kantor Divisi Regional BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia yang dikutip Detik, rata-rata jumlah hari penyelesaian klaim adalah 3,16 hari sejak berkas lengkap dari rumah sakit diajukan kepada BPJS Kesehatan, jauh lebih cepat dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan yaitu 15 hari.

Sementara itu, hingga 30 Juni 2014, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 16.831 fasilitas kesehatan tingkat pertama yang terdiri atas 9.752 puskesmas, 3.314 dokter praktek perorangan, 1.656 klinik pratama, 1.326 klinik TNI/Polri, 778 dokter gigi praktik mandiri, dan 5 RS D Pratama.

Selain itu, terdapat 1.551 fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan yang di dalamnya mencakup 17 rumah sakit pemerintah kelas A, 136 rumah sakit pemerintah kelas B, 292 rumah sakit pemerintah kelas C, 157 rumah sakit pemerintah kelas D, 123 rumah sakit khusus, 134 rumah sakit khusus jiwa, 586 rumah sakit swasta, 104 rumah sakit TNI, 10 rumah sakit Polri, 62 klinik utama.

BPJS Kesehatan juga sudah bekerja sama dengan faskes penunjang lainnya yaitu sebanyak 1.311 apotek dan 790 optikal di Indonesia.

Sementara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seprti dilansir Antara menyebut BPJS sebagai sistem jaminan kesehatan terbesar di dunia.

“Dengan sistem ini, peserta BPJS berhak mendapat pelayanan kesehatan dan pengobatan, apa pun penyakit yang dideritanya,” kata Presiden dalam pidato kenegaraan dalam rangka peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-69 pada sidang bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung DPR/MPR/DPD RI Jakarta, Jumat.

Menurut Presiden, Program Jaminan Kesehatan Masyarakat merupakan upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan terkait pemerataan akses dan kualitas terhadap layanan kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya