SOLOPOS.COM - Kartu BPJS (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Jogja masih bingung dalam melayani pasien dengan jaminan kesehatan mandiri dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Direktur RSUD Kota Jogja Tuty Setyowati mengungkapkan pihaknya telah bekerja sama dengan BPJS. Menurut dia, sebagai rumah sakit negeri, instansi tersebut berkewajiban untuk menyukseskan program dari pemerintah pusat itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami sudah bekerja sama dan juga sudah melakukan pelayanan. Toh bentuk pelayanannya juga tidak mengalami perubahan dengan tahun lalu,” katanya ketika ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.

Hanya, kata Tuty, pihaknya masih bingung untuk pelayanan pasien BPJS Mandiri. Penyebabnya, program ini relatif baru dan perlu sosialisasi lebih lanjut.

Apalagi, pemegang kartu BPJS mandiri ada beberapa kategori sesuai dengan premi yang dibayarkan tiap bulannya. “Kalau yang dulu masuk dalam Jamkesmas dan Askes itu jelas, yang agak bingung itu yang mandiri,” akunya.

Pihak RSUD berencana menanyakan masalah ini ke BPJS, apakah dalam pelayanannya sama dengan pasien dengan kartu BPJS lainnya, atau pelayanannya disesuaikan dengan kategori yang dipilih pasien.

“Ya kami akan bertanya terkait prosedur pelayanannya, tapi kalau sudah ada yang menggunakan kartu itu akan tetap kami layani, meski kami masih agak bingung,” papar dia.

Untuk diketehui, permohonan BPJS Mandiri ada 3 kelas sesuai dengan besaran premi yang harus dibayarkan tiap bulan. Untuk kategori 1, tiap bulannya dikenakan biaya Rp59.500, kategori 2 Rp42.500 dan kategori 3 Rp25.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya