SOLOPOS.COM - Ilustrasi tabung gas elpiji 3 kg. (Solopos-dok)

Solopos.com, SUKOHARJO--Pemkab Sukoharjo menjamin stok elpiji 3kg aman selama libur panjang mulai 28 Oktober-1 November. Tingkat konsumsi elpiji 3kg diperkirakan meningkat namun tak signifikan lantaran masih masa pandemi Covid-19.

Sebagian para perantau atau kaum boro diperkirakan bakal pulang kampung ke tanah kelahiran. Mereka memanfaatkan libur panjang untuk bertemu keluarga di kampung halaman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kemungkinan besar para perantau yang pulang kampung berasal dari sejumlah daerah di Jawa Tengah dan DIY. Sementara para perantau dari Jakarta dan sekitarnya tidak pulang kampung lantaran penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebagai bagian dari pencegahan persebaran pandemi Covid-19.

Pembelajaran Tatap Muka Masih Terlarang di Karanganyar

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DPKUKM) Sukoharjo, Sutarmo, mengatakan bakal mengecek ketersediaan elpiji 3kg di tingkat pengecer selama libur panjang. Pengecer elpiji 3kg berhubungan langsung dengan masyarakat di wilayah perkotaan dan perdesaan. "Stok elpiji 3kg selama libur panjang dipastikan aman. Saya selalu memantau distribusi elpiji 3kg mulai dari agen, pangkalan hingga pengecer," kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (28/10/2020).

Sutarmo memperkirakan tingkat konsumsi elpiji 3kg tak sebanyak saat libur Lebaran atau Natal dan Tahun Baru. Kala itu, para perantau mudik ke kampung halaman selama berhari-hari. Otomatis tingkat konsumsi elpiji 3kg melonjak tajam lantaran digunakan untuk memasak berbagai menu makanan.

Peluang Bisnis: Kuy! Tangguk Omzet Gorengan Nan Menggiurkan

Alokasi Kuota Harian

Saat ini, para pegawai dan karyawan menikmati libur panjang di tengah gerusan pandemi Covid-19. "Masih ada perantau yang pulang kampung namun tak sebanyak saat Lebaran. Mereka berasal dari daerah yang jaraknya tak begitu jauh dari Sukoharjo," ujar dia.

Sebelumnya, Pemkab Sukoharjo menambah alokasi kuota harian elpiji 3kg yang diambil dari kuota cadangan sekitar 10 persen atau 30.000 tabung per hari saat awal pandemi Covid-19. Saat itu, tingkat konsumsi elpiji 3kg melonjak tajam lantaran dipengaruhi penerapan sistem kerja work from home (WFH) dan belajar di rumah akibat Covid-19. "Saya langsung berkoordinasi dengan Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Solo jika terjadi stok elpiji 3kg menipis."

Seorang pengecer elpiji 3kg asal Kelurahan Kriwen, Kecamatan Sukoharjo, Abdullah, mengatakan harga elpiji 3kg dibanderol Rp20.000 per tabung. Tingkat permintaan elpiji 3kg masih normal saat memasuki libur panjang. Dalam sepekan, ia dapat menjual elpiji 3kg sekitar 20 tabung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya