SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Jambore forum anak Gunungkidul menjadi upaya menekan aksi kekerasan pada anak

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Sebanyak 250 peserta mengikuti Jambore Forum Anak Gunungkidul (FAGK) di Rest Area Bunder, Playen, Gunungkidul, Minggu (21/8/2016).

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Giat tersebut kali kedua digelar oleh FAGK, setelah sukses melaksanakan giat serupa sebelumnya pada 2015 lalu.

Ketua Panitia Jambore FAGK 2016, Rohani Rahmawati mengatakan bahwa kegiatan tersebut digelar untuk memberikan wadah bagi seluruh anak Gunungkidul yang tergabung dalam FAGK untuk dapat menumpahkan kreatifitas dan berkompetisi secara sehat.

Tujuan tersebut dituangkan dalam sejumlah kegiatan dalam jambore antara lain seminar hari anak nasional dan aneka games serta outbond.

Dijelaskan Rohani, sejumlah permainan yang diusung dalam jambore tersebut memiliki makna untuk menjunjung empat hak dasar anak yang telah dijadikan pokok dalam FAGK.

“Empat hak dasar anak yakni hak hidup, hak tumbuh kembang, hak partisipasi, dan hak perlindungan,” kata Rohani, Minggu (21/8/2016).

Dalam sejumlah permainan yang menjadi kegiatan utama dalam jambore tersebut, dikatakan Rohani memiliki esensi masing-masing. Ia mencontohkan, untuk hak dasar anak salah satunya yakni hak tumbuh kembang.

Hak tumbuh kembang ini dituangkan dalam sebuah permainan yang berjudul Lorong Kehidupan. Dalam permainan Lorong Kehidupan tersebut setiap peserta diminta untuk melewati sebuah lorong dengan sejumlah tingkat kesulitan diantaranya melewati lorong yang rendah hingga lorong yang tinggi.

Lorong tersebut dianalogikan sebagai jalur kehidupan dimana setiap anak akan melewati kehidupan dari tingkatan rendah sampai menemukan tingkatan yanhg tinggi yakni kesuksesan.

Rohani melanjutkan, jambore yang mengusung tema besar yakni “Akhiri Kekerasan Terhadap Anak Melalui Kegiatan Kreatif Sebagai Perwujudan Kabupaten Gunungkdul Layak Anak” tersebut pun sebagai ajang FAGK Awards 2016 yang akan memperebutkan sekitar 32 piala, dan di antaranya adalah piala utama yakni piala bergilir dari Bupati Gunungkidul.

Pada jambore tersebut tak hanya fokus pada kegiatan games dan outbond, namun juga memperoleh ilmu terkait dengan kehidupan anak yang diberikan oleh sejumlah narasumber dan disampaikan dalam seminar.

“Selain memperebutkan piala bergilir dari Bupati, piala diperuntukkan bagi forum anak dengan best costume. Sangat takjub melihat antusias peserta,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya