SOLOPOS.COM - Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond dan Dandim Boyolali Letkol Inf Aris Prasetyo menyampaikan upaya penanganan Covid-19 di Boyolali, Rabu (23/6/2021). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Sejumlah pembatasan kegiatan masyarakat diberlakukan di Boyolali untuk menekan lonjakan kasus, salah satunya jam malam. Selama jam malam, jalan utama pusat kota Boyolali ditutup pada malam hingga dini hari.

Kebijakan penutupan jalur utama tersebut dilakukan aparat Polres Boyolali mulai Selasa (22/6/2021) malam. Penutupan dilakukan mulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saat ini kami Polri dan TNI bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten [Pemkab] Boyolali, melaksanakan beberapa strategi untuk mengatasi varian [virus] delta,” kata Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond, Rabu (23/6/2021).

Baca Juga: Boyolali Terapkan Minggu di Rumah Saja Untuk Kendalikan Persebaran Covid-19, Setuju?

Jam malam itu diberlakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan di pusat kota Boyolali pada malam hari. Kapolres menjelaskan ada dua strategi utama yang akan dilakukan secara masif, terstruktur dan sistematis.

Pertama, memaksimalkan kegiatan 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumuman dan mengurangi mobilitas). Strategi kedua adalah mengoptimalkan vaksinasi.

Terkait penegakan 5M, Kapolres menyebut ada beberapa langkah yang diambil. “Salah satunya kebijakan yang kami ambil dengan berat hati sebenarnya. Sebab kami tahu warga Boyolali akan sedikit terganggu,” katanya.

Baca Juga: Alhamdulillah, Seluruh Pasien Covid-19 asal Kudus Dipulangkan dari Asrama Haji Donohudan

Pertama, kata Kapolres, terkait upaya membatasi kerumunan dengan jam malam di kawasan kota Boyolali termasuk beberapa kecamatan yang sudah kami identifikasi. “Salah satu upayanya, semalam kami sudah memberlakukan penutupan ruas jalan,” ujarnya.

Bagian Dari Social Engineering

Penutupan jalan dilakukan mulai simpang empat terminal lama sampai simpang tiga batas kota pada malam sampai dini hari. Kapolres mengatakan hal itu merupakan bagian dari social engineering untuk pelan-pelan mengarahkan warga Boyolali agar menghindari keluar rumah atau berkerumun.

Ia juga mengimbau masyarakat tidak melakukan kegiatan berkerumun atau menongkrong jika bukan untuk keperluan yang sangat penting.

Baca Juga: Dari Hajatan Hingga Kerja Bakti, Ini Daftar Klaster Covid-19 yang Masih Aktif di Boyolali

“Kami mengimbau masyarakat Boyolali untuk mendukung [upaya penanganan Covid-19]. Kalau hanya TNI Polri yang bergerak akan sulit membendung gelombang penularan virus varian baru. Harus ada dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat,” lanjutnya.

Penutupan jalan sebagai bagian dari jam malam tersebut akan terus dievaluasi dan disesuaikan dengan kondisi persebaran Covid-19 di Boyolali. Juga dengan kesadaran masyarakat dalam mengendalikan aktivitasnya.

Sementara itu, Dandim 0724/Boyolali, Letkol Inf Aris Prasetyo, mengimbau para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan lain-lain untuk mendukung upaya penanganan Covid-19 di Boyolali. “Kita harus kuat bersama, bergerak bersama. Ikut saling mengingatkan. Sama-sama sadar diri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya