Solopos.com, BOYOLALI — Jalur tol Semarang-Solo wilayah Boyolali sudah sejak beberapa tahun lalu dikenal rawan kecelakaan atau jalur tengkorak. Kasus kecelakaan yang berakibat korban jiwa cukup sering terjadi.
Terakhir, dua kejadian kecelakaan maut dalam dua hari berturut-turut, yakni Jumat (14/4/2023) dan Sabtu (15/4/2023). Kecelakaan pada Jumat melibatkan delapan kendaraan dan mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan 13 orang terluka, berat maupun ringan.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Sedangkan kecelakaaan pada Sabtu melibatkan dua kendaraan dan berakibat tiga orang meninggal dunia. Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, Satlantas Polres Boyolali mencatat sepanjang 2021 terjadi 28 kasus kecelakaan di tol Boyolali.
Puluhan kecelakaan itu terjadi mulai dari masuk Tol Boyolali sampai KM 290 di jalur A arah Semarang ke Solo. Titik paling rawan di jalur tengkorak tol Boyolali itu yakni KM 475-485. Khusus KM 480-484 kondisi jalannya semimenikung dan semimenurun.
Selain itu mulai KM 471 hingga KM 483 juga semitikungan. Kondisi ini membahayakan terutama bagi pengendara dari luar daerah yang jarang melintas di jalur itu sehingga tidak hafal medan.
Sedangkan pada 2022 setidaknya ada 13 kejadian kecelakaan maut di tol Boyolali. Kemudian pada 2023, selain dua kecelakaan dalam dua hari terakhir, pada Januari terjadi dua kecelakaan.
Pertama terjadi pada 15 Januari dengan satu korban meninggal dan 31 Januari dengan empat korban meninggal. Berikut lima besar kecelakaan maut di jalur tengkorak tol Boyolali dengan jumlah korban meninggal terbanyak dalam tiga tahun terakhir:
14 April 2023: Laka Karambol, 8 Orang Meninggal
Kecelakaan maut pada Jumat (14/4/2023) sekitar pukul 04.00 WIB ini terjadi di Tol Boyolali KM 487+600 A, Gumukrejo, Teras. Delapan kendaraan terlibat dengan jumlah korban jiwa mencapai delapan orang dan 13 orang terluka.
Pemicunya truk trailer pengangkut besi cor mengalami rem blong saat melaju dari arah Semarang menuju Solo. Truk menyambar mobil minibus Elf dan enam kendaraan berat yang terparkir di bahu jalan tol.
3 September 2022: Mobilio Tabrak Kendaraan Tak Dikenal, 5 Orang Meninggal
Kecelakaan lalu lintas di Tol Boyolali KM 486.600 jalur A atau arah Semarang-Solo, Dusun Weden, Desa Mojolegi, Kecamatan Teras, Boyolali, Sabtu (3/9/2022) pagi, mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan beberapa orang lainnya terluka.
Kecelakaan di jalur tengkorak tol Boyolali tersebut terjadi antara mobil Honda Mobilio berpelat nomor B 2888 CO dengan kendaraan yang belum teridentifikasi. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 05.00 WIB.
31 Januari 2023: Laka Tunggal, 4 Orang Meninggal
Rombongan pelayat asal Jogonalan, Klaten, mengalami kecelakaan tunggal akibat pecah ban belakang sisi kiri di Tol Boyolali KM 474.500 jalur Semarang-Solo. Empat orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut di mana satu di antaranya masih bayi.
Saat kejadian rombongan tersebut dalam perjalanan pulang dari melayat di Semarang. Kendaraan yang dipakai rombongan itu sudah uzur yakni Toyota Kijang keluaran tahun 2006.
15 April 2023: Honda CRV Seruduk Truk Boks, 3 Orang Meninggal
Peristiwa ini terjadi selang sehari setelah kecelakaan karambol delapan kendaraan yang mengakibatkan delapan orang meninggal di Tol Boyolali. Honda CRV berpelat nomor BG 1963 OG menyeruduk truk boks Isuzu nopol B 9595 KXR di KM 472+800 A arah Solo-Semarang, Desa Ngampon, Kecamatan Ampel, Boyolali.
Tiga orang meninggal dunia dalam kecelakaan di jalur tengkorak tol Boyolali tersebut. Sedangkan satu orang lainnya mengalami luka ringan. Penyebab kecelakaan diduga karena sopir mobil CRV mengantuk.
24 November 2022: Alphard Vs Truk, 3 Orang Meninggal
Tak kalah tragis, kecelakaan maut mobil Toyota Alphard yang menabrak truk Hino Tractor Head di tol Semarang-Solo KM 490, Dukuh Singit, Desa Trayu, Banyudono, Boyolali, mengakibatkan tiga orang meninggal dunia.
Pada kejadian pukul 04.15 WIB itu, mobil Toyota Alphard menabrak truk Hino yang melaju di depannya lalu terlempar dan menabrak pembatas jalan. Salah satu korbannya, Mega Puspita, 35, merupakan pengusaha muda asal Klaten pemilik perusahaan jasa pengecoran logam, PT Mega Jaya Logam.