SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalur Alas Roban. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, BATANG — Jalur Tengkorak Alas Roban yang penuh dengan jalan berkelok serta tikungan dan turunan tajam memiliki banyak cerita  di baliknya. Namun yang paling dikenal dari jalur pantai utara (pantura) yang ada di Kecamatan Grising, Kabupaten Batang, Jawa Tengah ini adalah nuansa angker di mana konon banyak pengemudi yang diganggu oleh mahkluk tak kasat mata, penghuni Jalur Tengkorak Alas Roban sehingga menyebabkan banyak kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di sebuah kanal Youtube, Selasa (15/3/2022), salah satu kisah di balik munculnya mahkluk tak kasat mata ini adalah peristiwa penembakan misterius atau yang dikenal dengan petrus di era 1980-an. Konon diceritakan bahwa mayat-mayat korban peristiwa petrus ini dibuang di kawasan hutan Alas Roban.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca juga: Asal Usul Gunung Tidar Pakunya Tanah Jawa

Ekspedisi Mudik 2024

Alasan pemilihan kawasan Alas Roban karena saat itu jalur tersebut masih sepi dan jarang dilewati oleh pengguna jalan. Bahkan ada cerita yang mengatakan bahwa jika mayat-mayat korban peristiwa petrus yang dibuang ke kawasan Alas Roban akan hilang begitu saja. Kemungkinannya bisa diterkam binatang buas, namun ada juga rumor bahwa mayat-mayat tersebut dibawa oleh mahkluk misterius.

Karena kejadian inilah, asumsi kemistisan Jalur Tengkorak Alas Roban berawal. Banyak yang percaya bahwa sosok gaib yang menampakan diri di tengah jalan Jalur Tengkorak Alas Roban adalah arwah gentayangan dari korban peristiwa mengenaskan tersebut. Kemunculan arwah-arwah gentayangan tersebut juga diduga menjadi penyebab seringnya terjadi kecelakaan di jalur tersebut.

Baca juga: Sejarah Pembangunan Jalur Alas Roban Jawa Tengah, Hasil Kerja Paksa?

Saksi Mata

Sementara itu, dilansir dari berbagai sumber, banyak saksi mata warga setempat yang menemukan mayat-mayat korban petrus tersebut di sekitar Alas Roban yang membuatnya angker. Konon pada era 1980-an lalu sering mendengar suara penembakan dan tahu-tahu keesokan harinya sudah ditemukan mayat.

Terkait mahkluk gaib, berdasarkan cerita dari warga setempat yang bernama Slamet, ada juga mitos manusia manusia berkepala anjing yang sering menampakkan diri di jalan persimpangan saat memasuki Jalur Tengkorak Alas Roban. Slamet mengatakan bahwa pada titik tersebut setiap dipasang rambu di tengah jalan cabang itu selalu saja ada kecelakaan, seperti bus, truk dan mobil pribadi yang saling bertabrakan

Baca juga: Terkenal Angker, Taman Wonderia Semarang Dibangun di Area Makam Keramat

Sementara itu seorang penulis buku bernama Endah Sri Hartatik yang menulis buku Dua Abad Jalan Raya Pantura mengatakan bahwa Alas Roban memang memiliki kekhasan tersendiri, termasuk soal keangkeran. Menurut Endah, Alas Roban menampilkan dua wajah yang akrab dengan masyarakat Indonesia, yaitu klenik dan prostitusi.

Soal keangkeran Alas Roban, Endah mengembalikannya kepada masyarakat. Namun dia tidak menampik bahwa Alas Roban pernah jadi ladang pembuangan mayat-mayat yang diduga penjahat pada rezim Orde Baru (Orba)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya