SOLOPOS.COM - Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Pasar Selo, Boyolali, Sabtu (13/5/2017). (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)

Jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) dicor. Hal ini menyebabkan arus menyempit dan lalu lintas tersendat.

Solopos.com, BOYOLALI — Perbaikan sebagian jalur Boyolali-Magelang via Selo atau yang dikenal jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) terus dikebut. Meski arus lalu lintas terganggu akibat perbaikan, namun pengguna jalan memakluminya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan Solopos.com, Sabtu (13/5/2017) perbaikan berupa pengecoran jalan yang dimulai pada kilometer 45 di Selo hingga ke perbatasan Kabupaten Magelang atau Selo-Jrakah, sudah sampai ke Desa Lencoh. Dari arah berlawanan atau dari arah Magelang ke Boyolali di Desa Jrakah, sebagian jalan juga sudah mulai dibeton.

Jika tidak ada halangan, proyek yang dibiayai Pemerintah Provinsi Jateng melalui Dinas Binamarga Ciptakarya ini akan selesai Oktober mendatang. Saat ini, sebagian pengecoran baru dilakukan satu lajur, yakni timur-selatan. Kondisi ini membuat arus lalu lintas tersendat karena mereka harus bergantian saat akan melewati jalan.

Warga setempat berinisiatif mengatur lalu lintas dengan sistem buka tutup. Mereka juga menyodorkan kotak uang sukarela untuk menampung pengguna jalan yang akan memberikan uang jasa pengaturan jalan.

“[pengaturan] Ini inisiatif warga. Kalau tidak diatur buka tutup, nanti mobil-mobil kasihan karena bisa bertemu pada satu lajur dan akhirnya salah satu harus mundur cukup jauh. Dan ini sudah berjadi beberapa kali ketika tidak diatur,” kata salah satu pengatur jalan di titik pengecoran Dusun Tritis, Desa Lencoh, Sarwono.

Sementara itu, kendaraan roda empat dan truk juga harus berjalan ekstra hati-hati. Karena selain sempitnya jalan, sisi dalam jalan beton menyisakan rangka besi yang menonjol ke luar sehingga sangat berbahaya jika mengenai roda.

Sementara itu, sebagian pengguna jalan mengaku maklum dengan kondisi jalan tersebut. Menurut mereka, perbaikan jalan dilakukan demi kelancaran lalu lintas untuk masa yang akan datang. “Ya sebenarnya agak terganggu juga. Tapi tidak masalah yang penting jangka panjang jalan lebih nyaman dan lancar,” kata Asep Sujana, 23, warga Magelang yang mengaku akan berkunjung ke rumah saudara di Boyolali.

Pengguna jalan lainnya, Atmo, 28 warga Karanganyar mengatakan pasrah dengan sistem buka tutup yang mengaruskannya mengantri sekitar 5-10 menit di ujung jalan menunggu kendaraan dari lawan arah melintas. “Tak apalah. Mau bagaimana lagi. Soalnya kalau tidak diatur ya malah ketemu di tengah dan salah satunya harus mundur,” kata mengemudi Suzuki APV ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya