SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok)

ilustrasi.dok

GALUR-Sepinya penumpang di kawasan Lendah membuat beberapa awak angkutan di jalur trayek itu memilih banting setir ke wilayah Galur.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Salah satu sopir bus jurusan Ngentakrejo-Jogja, Margono, 50, mengaku memilih mangkal di seputaran kawasan Brosot, Galur daripada di Ngentakrejo, sesuai jalur trayek bus itu. Ia menilai di kawasan Brosot lebih mudah menjaring penumpang karena wilayah itu berada tepat di sepanjang jalur alternatif lintas selatan.

“Sekarang kami ngetemnya di dekat Pasar Brosot, kadang juga di pertigaan Brosot. Trayekan di Ngentakrejo sekarang sangat sepi. Sering kalau ke sana kami tidak membawa penumpang, dapatnya penumpang kalau sudah masuk di jalur Srandakan, Bantul,” paparnya kepada Harian Jogja, Selasa (16/4/2013).

Hal sama diungkapkan, Sarwanto, 37, kenek angkutan lain. Kendati di wilayah Brosot juga belum sepenuhnya ramai penumpang, setidaknya lebih mudah mencari penumpang daripada wilayah trayekan sebelumnya. Alhasil, sebagian kecil warga sepanjang jalur menuju Ngentakrejo yang masih menggunakan jasa angkutan sedikit kerepotan. Kini mereka harus menuju ke Manggiran, Srandakan yang berada sekitar 1 kilo meter dari Pasar Brosot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya