SOLOPOS.COM - Angkutan barang melintas di Jalan Nasional yang berada di kawasan Dudukan KM 19, Desa Sukoreno, Sentolo, Kulonprogo. (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA- Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengintensifkan pengecekan kondisi jalan di sepanjang jalur selatan seiring meningkatnya arus lalulintas kendaraan berat di jalur itu akibat kerusakan jembatan Comal di Pemalang Jawa Tengah.

Kepala Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) DPU DIY Fathoni Jalaluddin mengatakan pengecekan jalan itu termasuk pemeriksaan jembatan yang ada di sepanjang jalur selatan tersebut.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

“Kalo jalan maupun jembatan maksimal kan menahan beban 10 ton, sementara setiap hari sejak ada pengalihan arus sering dilewati truk-truk besar, oleh karena itu diperlukan pengecekan rutin mengantisipasi keretakan,” kata dia.

Dia mengatakan, untuk jembatan pihaknya mengupayakan pemeriksaan khusus, serta managemen lalu lintas bekerjasama dengan Dinas Perhubungan DIY. Terdapat lima jembatan yakni jembatan di Kecamatan Gamping, Janti, Denggung, Krasak, serta Bantar.

Pengecekan jalan, serta pemeriksaan khusus jembatan secara intensif dilakukan sejak Agustus, hingga perbaikan jembatan Comal sepenuhnya terselesaikan.

“Di jembatan Gamping, misalnya, kami melakukan managemen lalu lintas dengan memindahkan “traffict light” ditempatkan sebelum jembatan. Jadi ketika lampu merah, truk dengan beban berat tidak berhenti lama di atas jembatan lagi,” kata dia.

Meski demikian, berdasarkan pengecekan atau pemeriksaan yang rutin dilakukan, menurut dia, kondisi jalan, serta jembatan masih bagus.

“Sampai sekarang belum kami temukan indikasi kerusakan. Namun begitu ada keretakan atau lubang pada struktur jalan atau jembatan, segera kita tangani agar tidak membesar,” kata dia.

Sementara itu, untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas di sepanang jalur selatan, menurut dia, Dinas PU DIY juga merencanakan penambahan jalan tidak sebidang baik berwujud “fly over” (jalan layang) atau “underpass” (terowongan) di perempatan besar.

“Setelah Jombor, dan Janti ke depan kami juga merencanakan lagi misalnya di perempatan kentungan, perempatan Gejayan, serta perempatan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya