SOLOPOS.COM - Taman Bendung Karet Tirtonadi Solo. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO – Muncul retakan di pedestrian Bendung Karet Tirtonadi Solo. Retakan tanah sekitar 20-an meter itu berada di sisi utara Sungai Bengawan Solo atau di sebelah barat pedestrian

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai III Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Arlendenovego Satria Negara, memastikan retakan yang muncul di pedestrian Taman Bendung Karet Tirtonadi, Banjarsari, tidak berbahaya. Sebab, retakan hanya berada di permukaan atau di lantai pedestrian taman tanpa merusak struktur tanah atau bangunan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“BBWSBS sudah memeriksa laporan mengenai retakan yang muncul. Retakan muncul kemungkinan dari penurunan tanah saja secara alamiah. Secara struktur tidak ada pegerseran tanah sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” ujarnya kepada Solopos.com, Jumat (28/2/2020).

Sosok Bakul Sayur Karanganyar Wisuda Bawa Beronjong: Rajin Nabung dan Tahajud

Menurutnya, solusi tepat yang dilakukan adalah mengupas lantai pedestrian lalu dikembalikan seperti semula. Arlendenovego Satria Negara menambahkan struktur utama pedestrian Bendung Karet Tirtonadi berupa tiang-tiang pancang.

Nah penurunan tanah terjadi di sela-sela tiang pancang itu. Lalu, struktur beton melintang di pedestrian juga dalam kondisi baik.

Dia menjelaskan faktor cuaca ekstrem beberapa waktu lalu juga memicu terjadinya perubahan volume tanah. Ia menyebut proses itu dengan proses kembang susut yang awam terjadi di tanah kawasan sungai.

Eks Tukang Rosok di Klaten Kantongi Rp80 Juta/Bulan dari Jualan Sup Ayam 

“Penurunan tanah merupakan hal yang alami, apalagi bangunan itu sudah berusia lebih dari satu tahun. Retakan ini berbeda dengan retakan yang sebelumnya. Kami terus memantau terkait retakan yang muncul itu. Lalu taman kami tidak biarkan seperti itu, akan kami maksimalkan kembali khususnya pada sektor kebersihan,” papar Arlendenovego Satria Negara.

Arlendenovego Satria Negara mengatakan pengelola telah berupaya melakukan pemeliharaan Taman Bendung Karet Tirtonadi yang sempat terlihat kumuh. Pembersihan rumput-rumput liar saat ini sudah mulai berjalan di beberapa sisi.

Ia mengakui belum keseluruhan rumput sudah dibersihkan. Namun hingga saat ini petugas BBWSBS terus meningkatkan pemeliharaan Taman Bendung Karet Tirtonadi.

Sungai Garuda Sragen Ternyata Habitat Ular Piton

Sebelumnya, warga sekitar Taman Bendung Karet Tirtonadi resah dengan kondisi pedestrian yang retak. Warga khawatir retakan itu dapat bertambah besar seperti di bagian timur taman beberapa waktu lalu.

“Kalau saya menilai fungsi taman ini perlu optimalisasi kembali khususnya pada sektor perawatan taman. Termasuk, event-event besar perkotaan layak diselenggarakan di taman ini misalnya sektor kuliner, seni, hingga wisata air,” ujar salah seorang warga Kadipiro, Allyoisius, saat ditemui Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya