SOLOPOS.COM - Kendaraan berjalan pelan saat melintas di jalan yang rusak jalur pantura, Brebes, Jateng, Rabu (29/1). Intensitas hujan yang tinggi, tonase kendaraan yang berlebihan dan lambannya perbaikan jalan, mengakibatkan jalan di jalur pantura Pekalongan, Pemalang, Tegal dan Brebes semakin rusak parah, sehingga membahayakan pengendara yang melintas dan kemacetan panjang di Pantura. Foto diambil beberapa waktu lalu. (JIBI/Solopos/Antara/Oky Lukmansyah)

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah melakukan pekerjaan permanen dalam penanganan  jalur pantura yang rusak pascabanjir. Jalur pantura dengan panjang sekitar 1.300 km memerlukan penanganan lebih mengingat lalu lintas di jalur tersebut telah melebihi kapasitas jalan.

“Intensitas hujan di jalur Pantura saat ini relatif mulai berkurang seperti Subang dan Pamanukan. Sehingga di beberapa titik mulai kering. Kami juga sudah  memulai pekerjaan permanen pada minggu pertama Bulan Maret ini,” ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Danis H. Sumadilagaseperti dilansir laman Kementerian PU, Senin (10/2/2014).

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Dia menjelaskan sebelumnya pascabanjir telah dilakukan penangananan tanggap darurat dengan penutupan lubang sementara agar jalan fungsional dan tidak terjadi kecelakaan. Dengan cuaca yang masih berubah, lanjutnya, pekerjaan penanganan jalan tetap di lakukan saat tidak turun hujan.

Pekerjaan penutupan lubang terbanyak dilakukan di Jawa Tengah yakni Batang, Kendal, Pati dan Kudus yang mencapai 150 km, di Jawa Barat sepanjang 40 km–50 km, dan di Jawa Timur sekitar 20 km. Pekerjaan permanen saat ini adalah proses membuat perkerasan kaku atau yang dikenal masyarakat dengan pembetonan.

JAKARTA–Kementerian Pekerjaan Umum tengah melakukan pekerjaan permanen dalam penanganan  jalur pantura pascabanjir.

Jalur pantura dengan panjang sekitar 1.300 km memang memerlukan penanganan lebih, mengingat lalu lintas di jalur tersebut telah melebihi kapasitas jalan.

“Intensitas hujan di jalur Pantura saat ini relatif mulai berkurang seperti Subang dan Pamanukan. Sehingga di beberapa titik mulai kering. Kami juga sudah  memulai pekerjaan permanen pada minggu pertama Bulan Maret ini,” ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Danis H. Sumadilagaseperti dilansir laman Kementerian PU, Senin (10/2/2014).

Dia menjelaskan sebelumnya pascabanjir telah dilakukan penangananan tanggap darurat dengan penutupan lubang sementara agar jalan fungsional dan tidak terjadi kecelakaan. Dengan cuaca yang masih berubah, lanjutnya, pekerjaan penanganan jalan tetap di lakukan saat tidak turun hujan.

Pekerjaan penutupan lubang terbanyak dilakukan di Jawa Tengah yakni Batang, Kendal, Pati dan Kudus yang mencapai 150 km, di Jawa Barat sepanjang 40 km–50 km, dan di Jawa Timur sekitar 20 km. Pekerjaan permanen saat ini adalah proses membuat perkerasan kaku atau yang dikenal masyarakat dengan pembetonan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya